Jumat 14 Jul 2023 06:48 WIB

Ikut Pentas Teater, Mikha Tambayong Harus Belajar Akting Lagi

Mikha Tambayong ikut memeriahkan pementasan teater Ariyah dari Jembatan Ancol.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Mikha Tambayong  mengaku harus belajar lebih ekstra agar bisa totalitas memerankan karakter tersebut di panggung teater.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Mikha Tambayong mengaku harus belajar lebih ekstra agar bisa totalitas memerankan karakter tersebut di panggung teater.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mikha Tambayong akan ikut memeriahkan pementasan teater “Ariyah dari Jembatan Ancol” produksi Titimangsa. Berperan sebagai Yulia, Mikha mengaku harus belajar lebih ekstra agar bisa totalitas memerankan karakter tersebut di panggung teater.

“Ini pengalaman pertama aku bermain teater, sebelumnya pernah tapi lebih ke musikal. Kalau yang seperti pementasan kayak gini belum pernah makanya cukup menantang,” kata Mikha dalam konferensi pers di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga

Mikha yang tumbuh di industri film, melihat adanya perbedaan yang fundamental antara akting di film dan teater. Menurut Mikha, selama syuting film, aktris maupun aktor lebih dimudahkan karena bisa mengulang adegan bahkan tidak perlu menghafal skenario secara utuh dari awal sampai akhir. “Kalau teater kan kita emang enggak bisa ngulang adegan, jadi persiapannya tuh enggak bisa main-main,” kata Mikha.

Selain itu, Mikha juga melakukan latihan intens untuk mengasah vokal. Setiap pemain teater memang dituntut memiliki vokal yang baik karena setiap kata yang diucapkan harus terdengar oleh penonton bahkan yang duduk di bangku paling belakang.

“Vokal aku latihan banget dibantu sutradara dan tim Titimangsa juga, pokoknya banyak hal yang aku harus adaptasi dan belajar lagi. Kayak sekolah akting lagi, aku seneng sebenarnya,” kata Mikha.

Pementasan teater “Ariyah dari Jembatan Ancol” diawali tahun 1817-an di mana Ariyah, seorang wanita yang menjadi jaminan utang ibunya kepada juragan Tambas. Namun, ketika mereka tidak bisa membayar utang, Ariyah terpaksa menjadi istri muda si juragan. Hal itu mendapat pemberontakan dari kekasihnya Karim yang akhirnya berujung pada tragedi dan kematian keduanya.

Mayat Ariyah dibuang di Jembatan Ancol, sedangkan mayat Karim tidak diketahui keberadaannya. Ariyah yang tidak merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya. Ia juga gentayangan karena tak sempat meminta maaf dan berpamitan pada ibunya setelah usulnya menjadi jaminan utang berakhir petaka.

Di masa kini, Ariyah yang gentayangan bertemu bersama Yulis, Yudha, dan Tante Mus yang berusaha menghadapi mafia tanah bernama Bos Mintarjo yang mengancam rumah mereka. Dalam prosesnya, hubungan masa lalu dan aroma kayu manis menjadi kunci dalam memecahkan misteri yang melibatkan cinta, dendam, dan keberanian.

Selain Mikha para pemain di pementasan "Ariyah dari Jembatan Ancol" yaitu Chelsea Islan, Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami, Sarah Tjia, Rahayu Saraswati, Ririn Ekawati, Joind Bayuwinanda, Josh Marcy, dan Siko Setyanto.

Disutradarai Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga, produksi Titimangsa ke-63 tersebut akan berlangsung pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement