REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator DPD asal Jawa Tengah, Dr Abdul Kholik, mengatakan pihaknya kini menggalang dukungan dari masyarakat untuk mendukung petisi dialihkannya operasi kereta cepat Parahyangan usia dihentikan operasinya pascaberoperasinya kereta api cepat Jakarta-Bandung. Kereta api Parahyangan itu diharapkan, dialihkan saja rutenya untuk melayani rute Jakarta - Kutoarjo melalui wilayah Jawa Barat bagian Timur dan Jawa Tengah bagian selatan.
"Kami minta dukungan melalui tanda tangan di situs change.org. Ini karena seiring berhentinya operasi kereta cepat KA Parahyangan jurusan Jakarta-Bandung, saya selaku senator DPD melihat perlu dialihkan untuk melayani wilayah Jawa Barat bagian timur, yaitu Garut, Tasik, Ciamis, dan Pangandaran. Serta wilayah Jawa Tengah bagian selatan yang mencakup Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen, dan Purworejo. Kereta ini nantinya akan beroperasi dari Stasiun Gambir hingga Stasiun Kutoarjo,'' kata Abdul Kholik, Senin (17/07/2023) pagi.
Menurut Kholik, terkait itu pihaknya pun sudah mendapat dukungan dari berbagai kepala daerah yang akan dilewati kereta api Parahyangan tersebut. Mereka sepakat ada rute kereta api tersebut sangat potensial mendongkrak kehidupan ekonomi dan perubahan sosial warga di wilayahnya, yang selama ini memang belum terlayani kereta api kelas bisnis dan eksektutif dari Jakarta.
''Adanya kereta api setidaknya akan mendongkrak potensi bisnis dan pariwisata di wilayah yang terlayani kereta itu," ujarnya.
Kholik yang merupakan senator DPD kelahiran Cilacap, selanjutnya menyatakan, melalui kajian yang telah dilakukannya urgensi jalur KA Parahyangan dialihkan dari semula yang melayani rute Jakarta - Bandung, menjadi rute dari Jakarta ke Jawa Barat bagian timur sampai Jawa Tengah bagian selatan ada beberapa hal.