REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat nilai ekspor provinsi setempat pada Juni 2023 sebesar 1,52 miliar dolar AS atau turun 19,37 persen dibanding Mei 2023 yang mencapai 1,89 miliar dolar.
"Nilai tersebut secara tahunan, jika dibandingkan pada Juni 2022 juga mengalami penurunan sebesar 25,08 persen, dari 2,03 miliar dolar ke 1,52 miliar dolar pada Juni 2023," kata Kepala BPS Jatim Zulkipli, dalam konferensi pers.
Kemudian, untuk ekspor nonmigas pada Juni 2023 mencapai 1,44 miliar dolar atau mengalami penurunan sebesar 19,52 persen dibandingkan Mei 2023.
"Nilai tersebut turun dibandingkan pada Juni 2022 sebesar 24,12 persen, yang secara detail pada Juni 2022 mencapai 1,90 miliar dolar sedangkan Juni 2023 di angka 1,44 miliar dolar," ujarnya.
Sementara, untuk ekspor migas pada Juni 2023, lanjutnya, mencapai 78,78 juta dolar atau menurun 16,61 persen dibandingkan Mei 2023.
"Artinya nilai tersebut turun sebesar 39,25 persen jika dibandingkan pada Juni 2022," kata dia.
Selain itu, menurut catatan BPS Jatim, nilai impor Jatim pada Juni 2023 mencapai 2,19 miliar dolar atau turun 14,39 persen dibandingkan Mei 2023 yang mencapai 2,55 miliar dolar.
"Nilai tersebut juga mengalami penurunan jika dilihat secara tahunan sebesar 31,42 persen, pada Juni 2022 mencapai 3,19 miliar dolar sedangkan pada Juni 2023 hanya mencapai 2,19 miliar dolar," ujarnya.
Untuk impor nonmigas di Jatim, lanjutnya, pada Juni 2023 mencapai 1,82 miliar dolar, juga mengalami penurunan 16,46 persen dibandingkan Mei 2023 yang mencapai angka 2,17 miliar dolar.
"Secara tahunan nilai tersebut juga mengalami penurunan sebesar 19,06 persen, pada Juni 2022 mencapai 2,24 miliar dolar, sedang pada Juni 2023 di angka 1,82 miliar dolar," katanya.
Tak hanya itu, untuk impor migas, pada Juni 2023 mencapai 0,37 miliar dolar atau turun 2,62 persen dibandingkan Mei 2023 yang berada di angka 0,38 miliar dolar, terpaut 0,01.
"Namun secara tahunan, jika dihitung dari Juni 2022 impor migas Jatim di angka 0,95 miliar dolar, tetapi pada Juni 2023 turun menjadi 0,37 miliar dolar," ujarnya.
Zulkipli menjelaskan, sejumlah harga internasional komoditas ekspor impor unggulan di wilayah Jawa Timur jika diperinci mengalami penurunan secara tahunan maupun bulanan.
Sejumlah komoditas tersebut ialah, minyak mentah yang mengalami penurunan secara secara tahunan pada Juni 2022 hingga Juni 2023 mencapai 37,20 persen atau 116,8 persen ke 73,30 persen perbarel.
"Secara rinci, jika dihitung bulanan dari 74,10 persen pada Mei 2023 ke 73,30 persen pada Juni 2023, jadi secara bulanan turun 1,03 persen," ungkapnya.
Kemudian, yang mengalami penurunan minyak kedelai sebesar 5,20 persen secara bulanan dan turun 6,80 persen secara tahunan, selain itu Potasium Klorida juga mengalami penurunan 11,95 persen secara bulanan dan 41,70 persen secara tahunan.
"Untuk emas secara tahunan mengalami kenaikan sebesar 5,80 persen sedangkan yang bulanan mengalami penurunan di angka 2,46 persen," kata dia.