REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra melakukan kunjungan silaturahmi ke DPP Partai Demokrat, Kamis (20/7). Menanggapi itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempersilakan Partai Gerindra untuk melakukan komunikasi ke siapapun.
Politisi PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, sampai saat ini belum ada kepastian terkait capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Karenanya, ia mempersilakan partai politik manapun berkomunikasi dengan partai lain.
"Ya kita silakan, siapapun elite partai mau bertemu dengan siapa, dalam kondisi belum ada kepastian silakan saja," kata Cucun, Kamis (20/7).
Ia merasa, itu tidak perlu ditanggapi atau dikomentari oleh PKB, walau Gerindra masih dalam perahu yang sama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Termasuk, jika yang ditemui Gerindra berasal dari koalisi lain.
Namun, Cucun memang tidak bisa mengonfirmasi apakah pertemuan Gerindra dan Demokrat itu dalam rangka mengajak masuk ke KKIR. Meski begitu, ia menekankan, PKB sangat terbuka kepada siapapun yang ingin gabung KKIR.
"Siapapun mau bergabung KKIR, terima kasih semuanya, bukan hanya PAN, bukan hanya Demokrat, semua kalau mau bergabung lebih baik," ujar Cucun.
Terkait langkah Gerindra membuka komunikasi dengan partai-partai lain di luar KKIR, ia merasa, komunikasi politik memang merupakan hak partai. Artinya, tidak perlu pula komunikasi ke PKB sebelum melakukan pertemuan. "Gerindra mau ketemuan siapapun terserah," kata Cucun.
Ketua Fraksi PKB DPR RI itu menambahkan, PKB sendiri turut membuka ruang komunikasi bersama partai politik lain. Termasuk, bersama PDI Perjuangan yang rencananya dilakukan langsung Ketua Umum PKB dan Ketua Umum PDIP.
Terkait waktu, ia menuturkan, semua sudah dijadwalkan walaupun saat ini belum bisa disampaikan kepada publik. Menurut Cucun, pertemuan Muhaimin Iskandar dan Megawati Soekarnoputri akan terlaksana dalam waktu dekat. "Semua kita jadwalkan, nanti kita kabari," ujar Cucun.
Sebelumnya, Partai Demokrat melakukan kunjungan ke DPP Partai Demokrat dengan tema Silaturahmi Kebangsaan. Kehadiran delegasi Gerindra dipimpin Sekjen, Ahmad Muzani dan diterima Sekjen Demokrat, Teuku Riefky.