REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mahasiswa Indonesia di Mesir mengalami kekerasan oleh oknum sesama mahasiswa Indonesia. Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia (IAAI) Jawa Timur memberikan pernyataan sikap atas tindak kekerasan tersebut.
Ketua Umum IAAI Jawa Timur Muhammad Al Barra mengutuk dan mengecam keras tindakan tersebut, karena tidak sesuai dengan etika dan nilai-nilai yang diajarkan di Al Azhar. Oleh sebab itu, atas kejadian tersebut, IAAI Jatim menyatakan beberapa sikap.
Pertama, mengutuk keras dan menyayangkan aksi main hakim sendiri, kekerasan fisik, pengeroyokan dan pengrusakan yang dilakukan oleh oknum sesama mahasiswa Indonesia di Mesir.
Kedua, memohon kepada Ketua Umum OIAA Cabang Indonesia untuk terus aktif memberikan saran, solusi atas kejadian tersebut kepada Duta besar RI di Kairo.
Ketiga, meminta kepada Ketua Umum OIAA Cabang Indonesia bersama dengan KBRI Kairo melakukan langkah-langkah antisipatif, agar kejadian tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.
Keempat, IAAI Jawa Timur mendukung dan menghargai para stakeholders dalam mengambil kebijakan dan keputusan sebagai upaya langkah penyelesaian atas kejadian tersebut.
Kelima, mendorong semua insan akademis mahasiswa Indonesia di Mesir untuk mengedepankan akhlak yang baik, akal sehat dan dialog untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi.
Pernyataan sikap ini diteken oleh Muhammad Al Barra selaku Ketua Umum IAAI Jawa Timur dan Sekretaris Jenderal IAAI Jawa Timur Muhyiddin.