Ahad 23 Jul 2023 13:02 WIB

Mau Jadi Full Time Trader Saham? Simak Dulu Tipsnya Biar Andal

Langkah pertama jadi full time trader ia kumpulkan dana pendapatan setahun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di layar komputer (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di layar komputer (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatnya layanan keuangan berbasis teknologi digital dalam pasar modal Indonesia telah mendorong anak muda untuk memulai investasi di Pasar Modal Indonesia. Banyak dari investor baru ini yang tertarik untuk menjadi full time trader.

Untuk menjadi trader andal, seseorang harus mengetahui tips trading saham yang benar agar tidak salah langkah. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningksih, memberikan panduan untuk menjadi full time trader yang handal dalam bertransaksi saham.

Baca Juga

1. Menghimpun Modal yang Dibutuhkan

Sebelum memulai menjadi full time trader ada baiknya untuk memenuhi dana setara pendapatan setara satu tahun terlebih dahulu. Dana tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan, papan, dan cicilan hutang. Tujuannya agar kamu tak terbebani oleh kebutuhan sehari-hari selama trading.

Selain itu, calon trader perlu juga menyiapkan dana darurat setara sekitar tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan. Dana darurat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tak terduga seperti insiden kecelakaan, pengobatan, dan sejenisnya. 

"Semakin besar jumlah dana darurat, maka makin aman kondisi keuangan dan makin stabil kondisi psikologis saat memulai trading full time. Setelah dana untuk kebutuhan setahun dan dana darurat itu tersedia, barulah mulai menghimpun modal untuk trading saham," kata Ratih.

 

2. Menyiapkan Strategi Saham

Sisihkan waktu dulu untuk mempelajari seluk-beluk trading saham. Setidaknya, trader harus memahami analisis fundamental, teknikal dan memahami cara membaca sentimen pasar. Trader dapat mulai bereksperimen trading saham dengan modal kecil terlebih dahulu di sekuritas favorit yang memiliki berbagai fitur trading untuk mendukung keputusan transaksi saham.

 

3. Perhatikan Order Jual dan Beli

Perhatikan saham-saham yang memiliki ketimpangan sangat tinggi antara order beli jauh lebih banyak daripada jual. Perhatikan transaksi order jual dan beli di titik kritis, yaitu 10 menit saat awal dan akhir perdagangan dan beberapa menit menjelang penutupan sesi satu.

"Ketimpangan ini adalah indikasi kenaikan kuat saham yang berarti ada sesuatu yang menjadikan saham ini menarik dan banyak dibeli oleh trader," kata Ratih.

 

4. Disiplin dalam Rencana dan Bersikap Realistis Terhadap Keuntungan

Seorang full time trader dituntut untuk meraih potensi profit secara konsisten dalam jangka panjang. Untuk itu, ia harus mampu bersikap tegas dan disiplin dalam segala situasi. Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh trader adalah tidak konsisten dengan trading plan yang dibuat.

Kondisi yang perlu dihindari trader, yaitu ketika saham yang dipilih naik biasanya trader terbuai sampai melewati level target yang dibuat dalam trading plan. Begitu juga sebaliknya, jika sahamnya turun tidak disiplin cut loss dan melebihi level stop loss yang ditentukan di awal.

"Ketika target keuntungan tercapai, trader harus mampu melepas saham pada saat itu juga. Ketika analisis ternyata keliru dan harga saham merosot, trader harus mampu cut loss tanpa ragu," kata Ratih.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement