Senin 24 Jul 2023 17:07 WIB

BCA Salurkan Kredit Rp 735,9 Triliun di Semester I 2023

Pertumbuhan kredit BCA ditopang segmen konsumer.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja.
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah menyalurkan kredit sebesar Rp 735,9 triliun sepenjang semester pertama 2023. Kinerja tersebut tumbuh sembilan persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) ditopang oleh segmen konsumer. 

"Segmen kredit konsumer terus mencatatkan pertumbuhan. Di samping itu, kami melihat momentum permintaan kredit yang kuat dari sektor UMKM, sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis di segmen tersebut," kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, Senin (24/7/2023). 

Baca Juga

Secara umum, Jahja menjelaskan, pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Hingga Juni 2023, kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, diikuti oleh kredit komersial dan UKM.

Peningkatan kredit konsumer ditopang oleh KPR yang tumbuh 12,0 persen yoy menjadi Rp 114,6 triliun, serta KKB yang naik 19,2 persen yoy menjadi Rp 51,4 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 15,4 persen menjadi Rp 14,6 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 13,9 persen yoy menjadi Rp 183,9 triliun. 

Kredit komersial dan UKM mengalami pertumbuhan 10,9 persen yoy mencapai Rp 219,2 trilliun. Kredit korporasi juga naik 5,1 persen yoy mencapai Rp 326,0 triliun. Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 6,9 persen yoy mencapai Rp 181,2 triliun di Juni 2023, berkontribusi hingga 24,3 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA. 

BCA telah menyalurkan pembiayaan konsumsi untuk kendaraan bermotor listrik sebesar Rp 751 miliar per Juni 2023, atau tumbuh 44 kali lipat secara yoy. Dukungan untuk ekonomi sirkular juga terus diperluas dengan inisiatif baru berupa daur ulang limbah elektronik, sehingga total limbah operasional yang dikelola BCA mencapai 266 ton di semester I 2023.

Seiring dengan pemulihan bisnis debitur, portofolio kredit yang direstrukturisasi terus mencatat perbaikan, yang tercermin pada menurunnya rasio loan at risk (LAR) ke 8,7 persen di semester I 2023 dibandingkan 12,3 persen di tahun sebelumnya. 

Rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,9 persen di semester I 2023, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya. BCA senantiasa memiliki pencadangan yang memadai, dengan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kokoh, masing-masing sebesar 257,1 persen dan 61,6 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement