Kamis 27 Jul 2023 14:01 WIB

Doa Mohon Perlindungan dan Pertolongan 

Sebaik-baik penolong adalah Allah SWT.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Doa Mohon Perlindungan dan Pertolongan. Foto: Warga berdoa bersama usai melaksanakan shalat berjamaah di rumah. (ilustrasi)
Foto: Anadolu Agency
Doa Mohon Perlindungan dan Pertolongan. Foto: Warga berdoa bersama usai melaksanakan shalat berjamaah di rumah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sebaik-baik penolong adalah Allah SWT. Dia dzat yang mencukupi setiap kebutuhan hambaNya. Dia Dzat yang memberikan perlindungan kepada hamba-hamba yang dikehendakinya untuk diberikan perlindungan di dunia dan pada hari pembalasan. 

Oleh karena itu seorang Muslim menegaskan diringa ketika membaca Al Fatihah dalam setiap sholatnya bahwa Sesungguhnya hanya pada Allah kami menyembah dan hanya kepada Allah kami memohon pertolongan (iyyakana'budu wa iyyakanasta'in). 

Baca Juga

Berikut doa memohon pertolongan dan perlindungan Allah sebagaimana kitab khulashoh fi adzkarin wa ad'iyatin waaridatin wa matsuratin yang disusun Habib Umar bin Muhammad bin Salim Al Hafidz.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِمَّا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَنَبِيِّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَالِهُ وَسَلَّمَ وَعِبَادك الصَّالِحُونَ ، وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَعَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ. 

Allahumma Inna na'udzubika mimmasta'adzaka minhu 'abduka wa nabiyuka Muhammad Shollallahu 'alaihi wa aalihi wasalama wa 'ibadukas sholihuuna, wa antal musta'aanu wa 'alaikal balagu wala haula wala quwwatil Illa billahi. 

Artinya: Ya Allah sesungguhnya kami mencari perlindungan kepada Engkau dari apapun hamba-Mu dan nabi-Mu Muhammad semoga sholawat dan salam atasnya dan keluarganya, dan dari apapun hamba-hamba-Mu yang saleh mencari perlindungan darinya. Engkaulah tempat pertolongan, Engkau yang memenuhi segala permintaan, dan tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari Allah. 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement