Jumat 28 Jul 2023 23:36 WIB

DKI Lepas Atlet Disabilitas Kontingen Jakarta untuk Peparpenas 2023

Peparpenas akan dimulai pada 30 Juli hingga 5 Agustus 2023 di Palembang.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melepas kontingen Provinsi DKI Jakarta untuk mengikuti Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) ke-10 Sumatra Selatan Tahun 2023. sebanyak 22 atlet tersebut akan mengikuti berbagai pertandingan yang dilaksanakan di Palembang, Sumatera Selatan. 

"Semoga bisa bertanding dengan baik di lapangan dan meraih apa yang dicita-citakan," kata Heru usai melepas para atlet didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) DKI Jakarta Andri Yansyah di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca Juga

Sementara itu, Andri Yansyah mengatakan bahwa pada perhelatan kali ini, para atlet DKI Jakarta diharapkan mampu masuk peringkat tujuh besar. Dalam perhelatan sebelumnya, DKI Jakarta berada di peringkat 13 pada 2017 dan peringkat 10 pada 2019.

"Untuk tahun 2021, Peparpenas tidak digelar karena pandemi. Insya Allah, untuk target tahun ini kita bisa masuk 7 besar," ujar Andri.

Pertandingan akan dimulai pada 30 Juli hingga 5 Agustus 2023. Paralimpik ke-10 ini, kata Andri sebagai ajang bagi para atlet pelajar disabilitas se-Indonesia untuk menunjukkan bakat, sekaligus mencari bibit unggul.

"Ada 132 nomor pertandingan dari 6 cabang olahraga, yaitu atletik, boccia, catur, renang, tenis meja, dan bulutangkis," ucap Andri.

Adapun jumlah kontingen DKI Jakarta yang mengikuti Peparpenas di Palembang berjumlah 53 orang yang terdiri dari 2 pembina, 1 ketua kontingen, 2 wakil ketua kontingen, 1 dokter, 10 official, 10 pelatih, 22 atlet, dan 5 orang medis.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement