Ahad 30 Jul 2023 15:14 WIB

Ancaman Kekeringan, BPBD Kota Tasikmalaya Siapkan Penyaluran Air Bersih

Potensi kekeringan saat kemarau disebut tersebar di sepuluh kecamatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Ucu Anwar.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Ucu Anwar.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, menyebut ada potensi kekeringan saat musim kemarau di daerahnya. BPBD Kota Tasikmalaya menyiapkan upaya mengantisipasinya.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan, berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, potensi kekeringan ada di seluruh kecamatan wilayah Kota Tasikmalaya. “Potensi kekeringan di Kota Tasikmalaya tersebar di sepuluh kecamatan,” kata dia, Sabtu (29/7/2023).

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ucu mengatakan, musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun. Selain itu, diperkirakan ada dampak fenomena iklim El Nino, yang dapat membuat kondisi musim kemarau lebih kering.

Mengantisipasi kekeringan, Ucu mengatakan, BPBD Kota Tasikmalaya menyiapkan sarana prasarana untuk penyaluran air bersih kepada masyarakat. “Semua sudah disiapkan, termasuk SDM (sumber daya manusia) kami juga sudah disiapkan,” kata dia.

Berdasarkan catatan BPBD Kota Tasikmalaya pada 2019, musim kemarau berlangsung selama sekitar tujuh bulan. Kala itu, BPBD Kota Tasikmalaya mendistribusikan sekitar delapan juta liter air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan. “Sekarang bisa lebih,” kata Ucu.

BPBD Kota Tasikmalaya menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menghemat air. Sejauh ini, menurut Ucu, memang belum ada laporan warga yang mengalami kesulitan air bersih. Warga diminta segera melapor apabila di daerahnya kesulitan mendapatkan air bersih. “Itu menjadi perhatian kita untuk mendistribusikan air,” ujar Ucu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement