Senin 31 Jul 2023 12:41 WIB

Australia: Harapan Menemukan Awak Helikopter dalam Keadaan Hidup Semakin Kecil

Australia akan menghentikan operasi helikopter MRH-90 sampai penyelidikan selesai.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)
Foto: AP/Ariel Schalit
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan, tinggal sedikit harapan menemukan lima awak helikopter militer yang jatuh di laut lepas pantai negara bagian Queensland dalam keadaan hidup. Sebelumnya militer Australia mengatakan akan menghentikan operasi MRH-90 sampai penyelidikan selesai.

Helikopter MRH-90 terlibat dalam dalam latihan militer Talisman Sabre dengan Amerika Serikat (AS). Helikopter itu jatuh di perairan dekat Hamilton Island sekitar 890 kilometer sebelah utara Brisbane pada Jumat (28/7/2023) lalu.

Baca Juga

"Terdapat insiden mengerikan dan setiap jam yang lewat, kini sudah jelas setiap harapan menemukan (para tentara) sudah hilang," kata Marles dalam konferensi pers, Senin (31/7/2023).

Marles mengatakan, operasi penyelamatan yang melibatkan ratusan personel militer menemukan "pecahan signifikan" dari helikopter.  Ia menambahkan, operasi armada MRH-90 akan dihentikan sampai penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut selesai.

Kepala Pasukan Pertahanan Australia Angus Campbell mengatakan menemukan jenazah empat awak helikopter tidak akan mudah saat ini tapi operasi pencarian masih dilanjutkan. "Kami akan melakukan semua yang memungkinkan untuk membawa rekan kami pulang ke keluarga mereka," ujarnya.

Pada Ahad (30/7/2023) kemarin, Kementerian Pertahanan Australia menyebutkan para tentara yang hilang adalah: Kapten Daniel Lyon, Letnan Maxwell Nugent, Perwira Kelas Dua Joseph Laycock, dan Kopral Alexander Naggs.

Dikutip dari BBC, Kepala Angkatan Darat Australia Letnan Jenderal Simon Stuart mengatakan, tidak ada helikopter MRH-90 Taipan yang akan terbang sampai dinyatakan helikopter itu aman. Australia pernah menghentikan sementara operasi helikopter tersebut atas alasan keamanan.

"Kami tidak akan menerbangkan MRH-90 hari ini dan tidak akan diterbangkan sampai kami berpikir helikopter itu aman," kata Stuart, Ahad kemarin. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement