REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kemarau panjang disertai cuaca dingin ekstrem menyebabkan lima orang dewasa dan satu bayi di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, meninggal dunia. Warga sekitar mengalami gagal panen dan kesulitan air bersih sehingga menyebabkan diare serta dehidrasi.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak per Ahad (30/7/2023), bencana kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
“Kami BNPB bersama Menko PMK sebagai representasi pemerintah pusat akan hadir memberikan dukungan langsung kepada pemerintah Kabupaten Puncak atas bencana kekeringan. Semoga dukungan itu dapat meringankan beban saudara kita di sana,” ujar Kepala BNPB Suharyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Dia bersama Menko PMK Muhadjir Effendi akan bertolak ke Kabupaten Papua Tengah pada Rabu (2/8/2023) dini hari. Suharyanto berencana membawa dan menyerahkan langsung dukungan logistik serta peralatan yang dibutuhkan kepada pemerintah daerah setempat.
Adapun perincian dukungan yang akan diserahkan oleh Kepala BNPB itu meliputi makanan siap saji 10 ribu paket, rendang kemasan 3.000 paket, susu protein 3.000 paket, sembako 3.000 paket. Selanjutnya, tenda gulung 2.000 paket, selimut 10 ribu lembar, matras 2.000 lembar, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 stel, pakaian dewasa 2.000 stel, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit, motor trail 3 unit, dan beras 50 ton.
Sejauh ini penanganan darurat yang telah dilakukan meliputi penyelidikan epidemiologi kepada para korban yang meninggal dunia oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah. Selain itu, distribusi bantuan makanan dan obat-obatan serta penyuluhan kesehatan juga dilakukan secara berkala. Operasi pemantauan dan penanganan kesehatan ini juga didampingi oleh Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua.
Pemerintah Kabupaten Puncak juga telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan yang meliputi makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus, pakaian seragam sekolah anak 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.