Selasa 01 Aug 2023 19:34 WIB

BPOM Pastikan Sirop Obat Terkontaminasi DEG tak Ada di Indonesia

BPOM memastikan sirop obat yang terkontaminasi DEG tidak beredar di Indonesia.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). BPOM memastikan sirop obat yang terkontaminasi DEG tidak beredar di Indonesia.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). BPOM memastikan sirop obat yang terkontaminasi DEG tidak beredar di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Kesehatan Dunia (WHO) termasuk The National Agency for Food and Drugs Administration and Control (NAFDAC) Nigeria, dan Ghana Food and Drugs Authority (Ghana FDA) mengingatkan adanya sirop obat yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG) atau dikenal dengan nama Naturcold di Kamerun, Afrika.

Namun demikian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan jika sampai saat ini tidak ada produk tersebut yang beredar di Indonesia.

Baca Juga

“BPOM  melakukan penelusuran pada beberapa marketplace dan tidak menemukan produk Naturcold diedarkan di Indonesia,” kata BPOM dalam pernyataannya dikutip di Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Dijelaskan BPOM, berdasarkan penelusuran intensif, produk dari produsen Fraken International, United Kingdom tersebut, juga tidak terdaftar di Indonesia. Ke depannya, BPOM berjanji untuk terus memantau perkembangan isu produk terkontaminasi tersebut.

BPOM dalam pernyataannya juga mengatakan, telah melakukan penanganan komprehensif dan berkolaborasi dengan kementerian lembaga. Tujuannya, untuk mencegah kejadian sirop obat mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan DEG melebihi ambang batas aman.

BPOM meminta agar masyarakat tetap waspada. Karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu membeli dan memperoleh obat di sarana resmi, yaitu apotek, toko obat berizin, atau fasilitas pelayanan kesehatan. 

“Jika ingin membeli obat secara online, pastikan obat diperoleh melalui apotek yang telah memiliki izin Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) dari Kementerian Kesehatan,” tuturnya.

Diketahui, obat dengan nama produk Naturcold yang diproduksi di Fraken International, Inggris itu, diindikasi untuk meredakan gejala flu, pilek dan rinitis alergi. Aral melintang, berdasarkan informasi WHO melalui Medical Product Alert No. 5/2023 pada 19 Juli 2023 mengenai sirop obat di Kamerun, Afrika, yang terkontaminasi dietilen glikol (DEG), disebutkan bahwa hasil pengujian yang dilakukan pada WHO Contracted and Prequalified Laboratory, sampel produk sirop obat Naturcold mengandung cemaran DEG melebihi ambang batas yang ditentukan.

“Sementara itu, berdasarkan Public Alert No. 013/2023 Alert on Killer Cough Syrup Manufactured by Fraken in Cameroon yang dikeluarkan oleh NAFDAC Nigeria tanggal 23 April 2023 dan Alert No. FDA/HPT/SMD/SA/23/004 oleh Ghana FDA tanggal 27 Juni 2023, diinformasikan bahwa produk sirop obat NATURCOLD diduga menyebabkan kematian pada 6 (enam) anak berusia di bawah 5 tahun di distrik Fundong, wilayah Barat Laut Kamerun. Produk tersebut juga diduga tidak memiliki izin edar di Kamerun dan diperoleh dari sumber ilegal,” jelas BPOM.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement