REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Jamaah haji asal Provinsi Lampung sebanyak 7.196 orang sudah pulang dari Saudi Arabia ke Indonesia dalam 20 kelompok terbang (Kloter). Dari total jumlah tersebut, terdapat 27 orang jamaah meninggal dunia.
“Kloter terakhir jamaah haji asal Lampung tiba di Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung, Kamis (3/8/2023) pukul 5.30 WIB,” kata Kepala Kanwil Kementrian Agama Provinsi Lampung Puji Raharjo di Bandar Lampung, Kamis (3/8/2023).
Dia mengatakan, kloter terakhir jamaah haji asal Lampung tersebut JKS 72 yang membawa 101 orang jamaah haji. Total jamaah yang sudah pulang ke Lampung sebanyak 7.196 orang. “Semoga menjadi haji mabrur dan mabruroh,” kata Puji.
Atas kelancaran dan keamanan mulai dari keberangkatan hingga kepulangan jamaah haji asal Lampung, dia mengapresiasi semua pihak yang telah membantu dan mendukung suksesnya pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Dukungan yang diberikan mulai dari persiapan pemberangkatan, pelayanan di Tanah Suci, dan pemulangan kembali ke Indonesia dan Lampung.
Puji mengatakan, terdapat 27 orang jamaah haji asal Lampung yang meninggal dunia. Diantaranya, 26 orang jamaah meninggal di Tanah Suci, dan seorang jamaah haji meninggal di Indonesia atas nama Supardi Mingun, karena sakit.
Muhammad (50 tahun), warga Bandar Lampung, jamaah haji yang pulang dari Tanah Suci mengatakan, musim haji tahun ini dilanda panas yang tinggi lebih dari 50 derajat celcius. “Kalau di Makkah panas sekali, tapi kalau di Madinah panas tapi adem dan sejuk,” kata Muhammad yang berangkat haji bersama istri.
Menurut dia, setelah melaksanakan ibadah umroh dan haji di Makkah, jamaah haji berkunjung ke Madinah sebelum pulang ke Indonesia. Kota Madinah, kata dia, sebagai kota Nabi Muhammad SAW sangat berbeda dengan Kota Makkah.
“Kalau di Madinah beribadah sangat tenang, sejuk, dan adem kotanya. Kalau di Makkah riuh mungkin karena banyak orang dan berjubel di sana,” kata Muhammad, dosen di PTS Bandar Lampung.
Dia mengatakan, meski cuaca panas terik, namun kondisi badan tetap sehat dan energik berjalan dari penginapan hingga ke masjid bolak balik, dan juga mengunjungi tempat-tempat bersejarah di zaman Nabi.