Jumat 04 Aug 2023 12:55 WIB

PPATK: Ada Indikasi TPPU di Kasus Al Zaytun

Hasil analisis terkait transaksi keuangan Panji Gumilang sudah ke penyidik.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Agus Yulianto
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang akan kembali diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait dugaan tindak pidana pencucian uang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang akan kembali diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait dugaan tindak pidana pencucian uang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan analisis terhadap transaksi keuangan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang. PPATK menemukan indikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU) di dalam transaksi tersebut.

"Hasil analisis yang kami sampaikan, tentu indikasi tindak pidana pencucian uangnya ada," kata Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah kepada Republika.co.id, Jumat (4/8/2023).

Meski demikian, Natsir tidak menjelaskan secara perinci nilai transaksi hingga modus dari pencucian uang tersebut. Natsir mengatakan, hasil analisis terkait transaksi keuangan Panji Gumilang sudah disampaikan ke pihak penyidik. Selanjutnya penyidik yang berwenang untuk mencari alat bukti.

Bareskrim Polri menjadwalkan kembali pemeriksaan terhadap pemimpin Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, Senin (7/8/2023) mendatang. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Ahmad Ramadhan mengatakan, pemeriksaan Panji Gumilang pada pekan mendatang terkait dengan penyelidikan TPPU.

Ramadhan menerangkan, penyelidikan kasus tersebut dalam pengungkapan di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri. “Terkait dengan TPPU Saudara PG (Panji Gumilang), yang bersangkutan akan diminta keterangannya pada Senin (7/8/2023) pekan mendatang,” kata Ramadhan. 

Tim penyidik di Dittipideksus Bareskrim Polri dalam pengungkapan TPPU yang diduga dilakukan Panji Gumilang bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Kejaksaan Agung (Kejakgung), dan Kementerian Agama (Kemenag). Salah satu yang menjadi fokus pengungkapan, menyangkut soal dugaan TPPU dari pidana pokok korupsi dalam penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Sebelumnya, Panji Gumilang telah ditetapkan tersangka dugaan penistaan agama oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada 1 Agustus. Seusai penetapan tersangka, penyidik lalu melakukan penahanan selama 20 hari pertama terhitung dari tanggal 2 Agustus sampai dengan 21 Agustus mendatang.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement