REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, membenarkan bahwa Golkar tidak akan mendukung bacawapres Anies Baswedan. Menanggapi itu, Sekjen PKS, Aboe Bakar Al Habsyi menilai, dukungan memang sikap masing-masing partai.
Ia menegaskan, PKS menghargai pilihan politik Partai Golkar dalam menentukan calon presiden yang akan diusung pada kontestasi Pilpres mendatang. Aboe merasa, perbedaan pilihan itu sesuatu yang wajar. "Perbedaan pilihan capres itu adalah hal yang wajar terjadi ketika mendekati kontestasi pilpres," kata Aboe, Jumat (4/8).
Justru, ia menyampaikan, PKS menyampaikan dukungan penuh kepada Golkar untuk menentukan pilihan capres yang akan diusung 14 Februari 2024. Hal itu tidak pula mempengaruhi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Aboe mengungkapkan, sampai saat ini, koalisi tersebut masih kokoh dan konsisten mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Ia meyakini, satu tiket sudah cukup untuk memberangkatkan pasangan capres-cawapres. "Saat ini, fokus kami adalah untuk menyosialisasikan profil capres kami ke daerah-daerah," ujar Aboe.
PKS, lanjut Aboe, tengah berupaya keras melalui mesin politiknya untuk memenangkan Anies Baswedan. Ia percaya, partai-partai lain dalam KPP seperti Partai Nasdem dan Partai Demokrat memiliki kesibukan serupa.
Selain itu, ia turut meyakini, kesibukan partai-partai lain yang ada di KPP tidak akan terpengaruh oleh pernyataan seputar dukungan capres. PKS komitmen menjaga soliditas koalisi demi mendapat hasil terbaik di 2024. "Kami semua fokus pada tugas masing-masing," kata Aboe.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, membenarkan kalau mereka tidak akan memberikan dukungan untuk Anies Baswedan. Artinya, pilihan Golkar cuma antara Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.