REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah mengunjungi markas garis depan kelompok tentara "Pusat" yang terlibat dalam konflik Ukraina. Dia diberi pengarahan oleh seorang komandan kelompok.
"Menteri pertahanan Federasi Rusia memberikan perhatian khusus pada kebutuhan selama permusuhan untuk menimbulkan kerusakan tembakan pencegahan yang efektif pada musuh ketika dia tersingkir dari posisi yang ditahan," demikian keterangan Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari SkyNews.
Kantor berita Rusia Interfax mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan pada Jumat (4/8/2023) menyatakan, Shoigu berterima kasih kepada perwira dan pasukan karena melakukan operasi yang sukses di dekat Lyman. Tayangan televisi menunjukkan Shoigu berseragam mendengarkan laporan yang disampaikan oleh Kepala Satuan Militer Pusat di Ukraina Jenderal Andrey Mordvichev.
"Sergei Shoigu berterima kasih kepada komando dan personel kelompok pasukan karena telah melakukan operasi ofensif yang sukses ke arah Krasno-Limansky dan menguasai posisi yang lebih menguntungkan oleh pasukan kami," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Shoigu juga diperlihatkan kendaraan tempur infanteri CV-90 Swedia yang ditinggalkan oleh tentara Ukraina yang mundur setelah terkena granat anti-tank genggam. Dia diberi pengarahan tentang kekurangan model armada Swedia.
Menurut keterangan militer, armada itu merupakan salah satu dari banyak kendaraan lapis baja yang diambil selama pertempuran. "Langkah-langkah ini akan memastikan keselamatan maksimum nyawa dan kesehatan prajurit Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Perjalanan Shoigu dilakukan beberapa hari setelah kunjungan ke garis depan oleh kepala staf umum dan komandan keseluruhan upaya perang Rusia di Ukraina Jenderal Valery Gerasimov. Kedua sosok pejabat senior itu telah diserang dan dikritik dengan pedas oleh pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin.
Prigozhin berulang kali menuduh mereka tidak kompeten dalam memimpin pasukan yang turun ke medan perang. Masalah ini pun menjadi pemicu rentetan peristiwa yang akhirnya berakhir pada pemberontakan singkat terhadap lembaga pertahanan Rusia pada Juni.