Ahad 06 Aug 2023 12:25 WIB

Remaja AS Didakwa Kejahatan dengan Kebencian Atas Pembunuhan Warga Kulit Hitam  

Remaja 17 tahun menusuk pria kulit hitam yang sedang menari di pom bensin New York.

Rep: Lintar Satria / Red: Friska Yolandha
Orang-orang berkumpul di depan pom bensin tempat OShae Sibley ditikam sampai mati untuk memperingati dia pada hari Jumat, 4 Agustus 2023.
Foto: AP Photo/Tracie Van Auken
Orang-orang berkumpul di depan pom bensin tempat OShae Sibley ditikam sampai mati untuk memperingati dia pada hari Jumat, 4 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Remaja berusia 17 tahun didakwa kejahatan dengan kebencian dalam penikaman di New York. Ia menusuk hingga tewas seseorang yang sedang menari di pom bensin.

Polisi mengatakan korban, O'Shae Sibley yang merupakan penari profesional sedang menari saat ia didekati sekelompok orang yang menghinanya dengan hinaan antigay dan antikulit hitam. Sibley sedang menari dengan lagu Beyonce ketika didekati tersangka.

Baca Juga

Kematian pria berusia 28 tahun itu membuat marah komunitas LGBT Amerika Serikat (AS). Beyonce dan sutradara film Spike Lee mengucapkan belasungkawa atas kematian Sibley.

Dalam konferensi pers, Sabtu (6/8/2023) Kepala Asisten Polisi New York Joe Kenny mengatakan korban sedang menari bersama teman-temannya saat mereka mengisi bensin. Kemudian mereka didekati sekelompok pria yang meminta mereka berhenti menari dan meneriakan hinaan homophobik dan antikulit hitam.

Kenny mengatakan tersangka yang tidak disebutkan namanya merupakan warga Brooklyn. Tersangka menyerahkan diri ke polisi Jumat (5/8/2023) lalu.

Tersangka didakwa pembunuhan dengan kebencian dan kepemilikan senjata ilegal. Kenny mengatakan tersangka satu-satu orang yang didakwa dalam kasus ini.

Beyonce menulis "Rest in Power O'Shae Sibley" di situsnya. Sutradara Spike Lee juga menulis "Kejahatan Kebencian Mematikan di Brooklyn. Tuhan Memberkatimu, Saudaraku" di akun Instagram. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement