REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, transaksi dengan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) Indonesia mampu meningkatkan perdagangan Sulawesi Utara (Sulut) dan China.
"Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan LCT yang mampu mendukung pengusaha lokal dan bermitra dengan China," kata Destry dalam North Sulawesi Investment Forum (NSIF) 2023, di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (8/8/2023).
Dia menambahkan, Sulut juga telah membuka penerbangan langsung Manado-China. Melalui kerja sama LCT, menurut dia, transaksi perdagangan Indonesia dengan negara mitra bisa dilakukan dengan mata uang lokal masing-masing tanpa perlu konversi lagi ke dolar Amerika Serikat (AS) atau mata uang utama lainnya.
Kerja sama ini sudah berjalan dengan empat negara mitra yakni Malaysia, Thailand, China, dan Jepang. Destry mengatakan, transaksi menggunakan mata uang lokal dengan empat negara tersebut memang relatif masih kecil. Namun, ia optimistis karena trennya terus meningkat. BI juga berencana memperluas kerja sama serupa dengan negara lainnya.
BI membidik kerja sama dengan Korea Selatan dalam waktu dekat, karena tanda tangan MoU antara bank sentral kedua negara sudah dilakukan awal bulan lalu. BI kemudian akan menjajaki kerja sama dengan Singapura, India, dan Arab Saudi.