Rabu 09 Aug 2023 13:37 WIB

Masjid Al-Sayeda Nafisa Telah Direnovasi dan akan Dibuka kembali

Sayeda Nafisa adalah cucu dari Imam Hassan.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi dan pemimpin komunitas Bohra di India, Sultan Mufaddal Saifuddin, meresmikan Masjid Al-Sayeda Nafisa pada hari Selasa (8/8/2023),.
Foto: Ahram Online
Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi dan pemimpin komunitas Bohra di India, Sultan Mufaddal Saifuddin, meresmikan Masjid Al-Sayeda Nafisa pada hari Selasa (8/8/2023),.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO — Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sisi dan pemimpin komunitas Bohra di India, Sultan Mufaddal Saifuddin, meresmikan Masjid Al-Sayeda Nafisa pada Selasa (8/8/2023), setelah selesainya renovasi dan restorasinya.

Selama pidatonya, Presiden El Sisi mengatakan, Mesir berkomitmen untuk mengembangkan makam Al-Bayt (keluarga Nabi Muhammad) dan daerah sekitarnya untuk memulihkan sejarah Kairo.

Baca Juga

El-Sisi menyampaikan penghargaannya kepada Sultan Saifuddin karena telah membantu merenovasi dan memulihkan tempat-tempat suci Islam di Kairo, termasuk Masjid Al-Sayeda Nafisa. Presiden juga menyoroti peran sultan dalam merenovasi Masjid Al-Hussein, yang dibuka pada tahun lalu.

Dilansir dari Ahram Online, Rabu (9/8/2023), El-Sisi menganugerahkan Selempang Nil kepada Saifuddin sebagai penghargaan atas dukungannya yang berkelanjutan terhadap tujuan budaya, amal, dan sosial di Mesir.

Bohra Dawoodi adalah denominasi agama dalam cabang Islam Syiah Ismaili dengan jumlah terbesar mereka tinggal di India, Pakistan, Yaman, Afrika Timur, dan Timur Tengah.

Sultan Saifuddin menyumbangkan 10 juta Pound Mesir (Rp 4,9 miliar) ke Dana Long Live Egypt (Tahya Misr) antara tahun 2014 dan 2018. 

Sayeda Nafisa (145-208 Hijrah) adalah cucu dari Imam Hassan, putra Khalifah Ali bin Abi Taleb, dan cicit dari Nabi Muhammad. Dia dianugerahi gelar kehormatan Nafisat Al-Elm (pemilik pengetahuan berharga) untuk kebijaksanaan spiritual dan agamanya.

Sayeda Nafisa pertama kali datang ke Mesir bersama suaminya Ishaq Al-Moetaman pada Ramadhan tahun 193 Hijrah (809 M). Orang Mesir datang dari jauh seperti kota pesisir Arish untuk menyambutnya dalam prosesi publik yang hebat di hawdags (menunggang unta).

Dia tinggal di Mesir selama tujuh tahun, di mana dia menjadi ikon utama bimbingan spiritual bagi orang Mesir.

Sumber:

https://english.ahram.org.eg/NewsContent/1/2/506215/Egypt/Society/Sisi-amp;-Sultan-Saifuddin-inaugurate-renovated-Al.aspx

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement