Kamis 10 Aug 2023 04:57 WIB

Muhadjir: Tidak Ada Pos Pengamanan di Tiga Distrik Terdampak Kekeringan Papua Tengah

BNPB juga telah berkoordinasi dengan Kodam Cenderawasih untuk pengamanan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat memberikan keterangan pers usai Rapat Tingkat Menteri Penanganan Dampak Bencana Kekeringan di Papua Tengah di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat memberikan keterangan pers usai Rapat Tingkat Menteri Penanganan Dampak Bencana Kekeringan di Papua Tengah di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan pembangunan pos pengamanan di wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah sudah sangat mendesak. Hal ini karena hingga saat ini di tiga distrik, yakni Agandugume, Lambewi, dan Oneri belum memiliki pos pengamanan.

"Yang mendesak pos keamanan, karena sampai sekarang harus diketahui teman-teman di Agandugume di tiga distrik itu belum ada pos keamanan. Baik dari pihak kepolisian baik dari pihak TNI," ujar Muhadjir dalam keterangan pers usai Rapat Tingkat Menteri Penanganan Dampak Bencana Kekeringan di Papua Tengah di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga

Muhadjir mengatakan, kehadiran pos pengamanan dibutuhkan untuk memastikan kelancaran distribusi bantuan logistik ke wilayah tersebut. Sebab, ketiadaan pengamanan membuat maskapai dan pilot pesawat enggan mendarat di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan Muhadjir secara terpisah saat sambutan di acara Seminar Nasional Transformasi Peradaban Bahari Menuju Indonesia Emas 2045. "Jadi di Agandugume itu tidak ada namanya Polres, apalagi Polsek aja nggak ada, koramil nggak ada, pilotnya nggak mau landing khawatir ditembak oleh KKB. Jadi pusing kita," ujarnya.

Karenanya, pada rapat tingkat Menteri tersebut dibahas mengenai perlunya pos keamanan di wilayah tersebut. "Itu yang sangat mendesak untuk memastikan suplai barang langsung ke Agandugume itu aman. Itu kan harus ada tenaga keamanan di sana. Itu kan yang pertama akan kita prioritaskan, mungkin dalam minggu-minggu ini," ujar Muhadjir.

Hal serupa disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto tentang perlunya keberadan pos pengamanan di Agandugume. Menurutnya, pos pengamanan tersebut bukan dalam rangka tempur, tetapi untuk memastikan distribusi logistik sampai di tiga distrik tersebut.

"Pos itu bukan dalam rangka tempur, tapi dalam rangka membantu memastikan logistik itu sampai ke pengungsi," kata Suharyanto.

Suharyanto mengatakan, BNPB juga telah berkoordinasi dengan Kodam Cenderawasih untuk pengamanan. "Pos keamanan akan mulai dibangun September. Untuk pasukannya organik dari Pangdam 17 Cenderawasih," ujar Suharyanto.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement