REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemahiran dalam memanfaatkan Teknologi Informasi Komputer (TIK) di era internet semakin penting, oleh karena itu masyarakat dituntut untuk beradaptasi dan menguasai digital skill. Dengan kecakapan digital, pengguna media digital diharapkan bisa menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, mengkomunikasikan, informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.
"Digital skill dianggap penting karena memudahkan perkerjaan yang awalnya rumit, efisiensi dan memaksimalkan sumber daya serta meningkatkan produktivitas," ungkap Instruktur Yale Communication, Aldy Tri Wahyudi, saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk pendidikan di DKI Jakarta, Banten, dan sekitarnya, seperti dikutip pada Sabtu (12/8/2023).
Di era digital saat ini internet juga dimanfaatkan secara positif untuk pendidikan maupun pembelajaran seperti memberikan akses kursus online dan program belajar jarak jauh, sehingga tak harus selalu dibutuhkan kehadiran di kelas. Digital juga telah memudahkan antarindividu dan organisasi di seluruh dunia, di mana informasi yang beredar sangat cepat dan mudah.
"Begitu juga untuk hiburan, digital memungkinkan individu menikmati musik, film, hingga games secara murah," kata dia menambahkan.
Setiap orang juga saat ini tidak masalah bekerja jarak jauh atau tidak harus ke kantor sehingga menghemat waktu dan biaya perjalanan. Namun tak dapat dipungkiri, terdapat pula hal-hal negatid dari digital seperti kecanduan, kurangnya interaksi sosial, terkena penipuan online, cyberbullying, dan ancaman keamanan data pribadi.
Literasi digital perlu terus disosialisasikan agar masyarakat bisa melindungi diri dari dampak negatif, dan memilah mana yang positif.
Seperti dilansir dari Antara, Literasi digital menjadi urgensi bagi masyarakat termasuk pelajar sebab menurut survei We Are Social dan HootSuit pengguna internet di Indonesia semakin bertambah pesat. Pada pertengahan awal 2023 jumlahnya bahkan mencapai 214 juta atau hampir 80 persen total penduduk.
Namun tingginya jumlah pengguna belum sejalan dengan kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.