Senin 14 Aug 2023 15:59 WIB

Ini Urutan Popularitas Kandidat Cawapres Menurut Survei Terbaru LSI Denny JA

LSI Denny JA menggelar survei pada 3 hingga 15 Juli 2023.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, M Noor Alfian Choir/ Red: Andri Saubani
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, memaparkan hasil rilis LSI Denny JA, Senin (14/8/2023)
Foto: istimewa/tangkapan layar
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, memaparkan hasil rilis LSI Denny JA, Senin (14/8/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merekam popularitas dan kesukaan publik terhadap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres). Dari segi popularitas, Gibran mengungguli Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar.

Popularitas Wali Kota Solo itu yang teratas dengan tingkat popularitas sebesar 66,5 persen. Di bawahnya adalah Erick Thohir (61,8 persen), Airlangga (52,3 persen), dan Muhaimin (43,1 persen).

Baca Juga

"Hukum besi dari demokrasi elektoral kita, orang tidak mungkin pilih jika dia tidak kenal, tapi sudah kenal pun tidak menjadi jaminan dia dipilih ketika dia tidak disukai," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, lewat rilis daringnya, Senin (14/8/2023).

Selanjutnya, pada tingkat kesukaan, Gibran juga berada di posisi teratas dengan angka 82,6 persen. Di bawahnya kembali ada Erick (77,1 persen), Muhaimin (62 persen), dan Airlangga (52,5 persen).

Jika Gibran dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ia juga mengungguli simulasi pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Salahuddin Uno dan Anies Rasyid Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pasangan Prabowo-Gibran meraih suara responden sebanyak 38,8 persen. Simulasi tersebut unggul dari pasangan Ganjar-Sandiaga dengan perolehan sebesar 33,1 persen. Sedangkan pasangan Anies-AHY sebesar 16,4 persen.

"Dari simulasi tiga ini kita bisa melihat bahwa yang paling unggul, tertinggi adalah Prabowo-Gibran," ujar Ardian.

Di samping itu, ada empat poin keunggulan yang dihasilkan untuk Prabowo jika Gibran dipilih sebagai cawapresnya. Empat Poin tersebut adalah lebih dikenal dan disukai; kuat di Jawa Tengah; kuat di generasi Z dan milenial; serta berasosiasi kuat dengan Jokowi yang populer.

Kendati unggul dalam simulasi pasangan, popularitas, hingga kesukaan publik, hambatan satu-satunya Gibran untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Dalam undang-undang tersebut, diatur batas usia minimal capres dan cawapres adalah 40 tahun.

"Tetapi, sebagaimana kita ketahui, ini sedang dalam proses di MK, sehingga jika ini nantinya, kita tidak tahu setuju atau tidak, tetapi jika ini nanti MK memutuskan bahwa usia capres-cawapres bisa di bawah 35 tahun, misalnya, tentu ini sebuah harapan baru atau matahari terbit buat Gibran," ujar Ardian.

"Karena sejauh ini, inilah mungkin menjadi halangan untuk menjadi cawapres dan ini sedang digugat di MK," sambungnya.

LSI Denny JA menggelar survei pada 3 hingga 15 Juli 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka dengan kuesioner responden.

Pengumpulan responden menggunakan metode multistage random sampling yang dilengkapi dengan riset kualitatif. Adapun margin of error atau batas kesalahan survei tersebut sebesar kurang lebih 2,9 persen.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement