Selasa 15 Aug 2023 10:50 WIB

Ikut Festival, Pupuk Kaltim Dukung Pengembangan Industri Florikultura

Pupuk Kaltim menampilkan berbagai produk andalan yang dikemas dalam parade bunga.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pupuk Kaltim memeriahkan Tomohon International Flower Festival di Tomohon, Sulawesi Utara pada 8-12 Agustus 2023.
Foto: Pupuk Kaltim
Pupuk Kaltim memeriahkan Tomohon International Flower Festival di Tomohon, Sulawesi Utara pada 8-12 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) atau PKT kembali memeriahkan Tomohon International Flower Festival (TIFF), yang berlangsung di Kota Tomohon, Sulawesi Utara pada 8-12 Agustus 2023. Melalui kegiatan bertema "Walking Together, Rising Together" tersebut, Pupuk Kaltim menampilkan berbagai produk andalan yang dikemas dalam parade bunga dan kendaraan hias seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi, hingga produk pupuk hayati Biodex dan NPK Pelangi JOS. 

"Tahun ini, float Pupuk Kaltim mengangkat tema karakter Optimus Prime dalam film Transformers, yang dibalut bunga dengan warna corporate image perusahaan yakni jingga dan oranye," ujar SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

Menurut Teguh, hal ini merepresentasikan transformasi Pupuk Kaltim yang terus berjalan dan berkembang dalam membangun ekosistem industri pupuk berkelanjutan, dengan berbagai produk ramah lingkungan guna menjaga daya dukung lahan. Di samping itu, Teguh mengatakan partisipasi ini juga upaya meningkatkan awareness terhadap produk perusahaan dalam mendukung sektor pertanian nasional. 

Terlebih, Tomohon merupakan salah satu sentra industri florikultura di kawasan timur Indonesia. Teguh berharap produk Pupuk Kaltim makin dikenal oleh para petani di Kota Bunga Tomohon maupun Sulawesi Utara secara umum. 

"Seiring makin dikenalnya produk Pupuk Kaltim di masyarakat, diharapkan ke depan dapat menjadi pilihan petani dalam mendorong potensi pertanian di Tomohon dan Sulawesi Utara sehingga mampu mencapai produktivitas hasil yang lebih optimal," ucap dia.

Sejalan dengan prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG), lanjut dia, Pupuk Kaltim senantiasa berupaya mendorong inovasi produk yang ramah lingkungan, sebagai wujud kontribusi terhadap keberlanjutan. Hal ini pun dibuktikan dengan keberhasilan Pupuk Kaltim meraih peringkat teratas dunia dalam penerapan ESG Risk Rating untuk sektor agrokimia dari Sustainalytics, yang sekaligus membawa perusahaan sebagai percontohan di tataran global.

"Hal ini kami terjemahkan dalam produk unggulan terbaru yakni NPK Pelangi JOS, yang merupakan pupuk satu-satunya dan pertama di Indonesia yang menggabungkan keunggulan pupuk kimia dan pupuk hayati dalam satu produk," sambung Teguh. 

Teguh menyampaikan hasil rata-rata penggunaan NPK Pelangi JOS menunjukkan kenaikan produktivitas dibandingkan perlakuan kebiasaan petani, seperti komoditas padi di Sukosewu Bojonegoro Jawa Timur, yang naik hingga 36 persen dari sebelumnya. Begitu juga komoditas sawi putih di Cianjur Jawa Barat, baik sebesar 49 persen dari perlakuan biasa. 

Lalu, komoditas Kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per hektare menjadi 15,8 ton per hektare. Terbaru, bawang merah di Magetan turut mendapatkan peningkatan produktivitas mencapai dua kali lipat dari sebelumnya.

"Tidak hanya untuk tanaman pangan, NPK Pelangi JOS juga cocok untuk jenis hortikultura. Ini bisa jadi pilihan bagi petani Tomohon dan Sulawesi Utara dalam meningkatkan produktivitas tanaman," tambah Teguh.

Menurut Teguh, Pupuk Kaltim terus berinovasi melalui produk berkualitas dengan mengedepankan aspek lingkungan dalam mendukung sektor pertanian Indonesia, sekaligus menjaga ketahanan pangan dalam jangka panjang. Selain itu, Pupuk Kaltim juga mengarah kepada teknologi ramah lingkungan dan clean ammonia untuk pengurangan emisi karbon, sebagai bentuk dukungan perusahaan terhadap percepatan dekarbonisasi dengan target penurunan emisi sebanyak 32 persen pada 2030 dan Net Zero Emission pada 2060.

"Begitu juga dari sisi produktivitas pertanian, Pupuk Kaltim akan terus meningkatkan edukasi dengan mengenalkan keunggulan produk perusahaan pada berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan petani. Hal ini sebagai langkah aktif Pupuk Kaltim mendorong peningkatan hasil pertanian dalam negeri," kata Teguh. 

Wali Kota Tomohon Caroll Joram Azarias Senduk berharap TIFF 2023 makin berdampak terhadap perekonomian masyarakat Kota Tomohon dan sekitarnya, sekaligus menciptakan visi misi Tomohon sebagai kota wisata dunia. Caroll memperkirakan seluruh float bisa memanfaatkan 300 ribu lebih bunga hasil panen petani setempat dengan jenis Krisan, yang direncanakan mulai diekspor tahun depan.

"Untuk kegiatan ini ada lebih dari 20 kelompok petani bunga yang terlibat. Sebagian ada yang tergabung bersama dekorator, dengan bunganya dari para petani lokal," kata Carrol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement