Jumat 18 Aug 2023 19:58 WIB

Pakar: Proyek Food Estate Bisa Atasi Krisis Pangan

Pakar kebijakan publik sebut proyek food estate bisa mengatasi krisis pangan.

Rep: Novita Intan/ Red: Bilal Ramadhan
Pengembangan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah. Pakar kebijakan publik sebut proyek food estate bisa mengatasi krisis pangan.
Foto: Kementan
Pengembangan Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah. Pakar kebijakan publik sebut proyek food estate bisa mengatasi krisis pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek food estate atau lumbung pangan baru yang dilakukan di Kalimantan Tengah disebut PDIP sebagai kejahatan lingkungan karena merusak kawasan hutan. Padahal jika pembangunan food estate bisa mengatasi krisis pangan yang sering dikhawatirkan oleh pemerintah.

Pakar kebijakan publik, Bambang Haryo Soekartono mengatakan proyek kejahatan lingkungan dengan membabat hutan merupakan tidak berdasar. Adapun jumlah luas hutan di Indonesia ada 125,8 juta hektar. 

Baca Juga

"Berarti jumlah luasan yang akan difungsikan sebagai lahan yang diusahakan ketahanan pangan relatif sangat kecil bila dibanding dengan luasan hutan yang ada di Kalimantan tengah sebesar 10,3 juta hektar. Apalagi dibanding luas hutan seluruh Indonesia seluas 125,8 juta hektar,” ujarnya melalui pesan tertulisnya, Jumat (18/8/2023).

"Rupanya Pak Hasto lupa, bahwa hutan yang sudah dibabat kelapa sawit di Indonesia ada sekitar 15 juta hektar, dan hutan yang sempat rusak terbakar pada 2015 sebesar 2,61 juta hektar. Demikian juga hutan produktif yang digunakan kepentingan penambangan batu bara di Indonesia dengan produksi penambagan sebesar 687 juta ton pertahun, jadi sudah berapa ratus ribu atau juta hektar hutan yang dibabat akibat penambangan batu bara tersebut," tambahnya.