REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lucy Letby (33 tahun) membunuh lima bayi laki-laki dan dua bayi perempuan di unit neonatal rumah sakit Countess of Chester di Inggris utara selama 13 bulan sejak 2015.
Dalam persidangan pekan lalu itu, jaksa memberi tahu juri bahwa Letby meracuni beberapa bayi yang menjadi korbannya dengan menyuntikkan insulin. Sementara yang lain disuntik dengan udara atau pemberian susu secara paksa, terkadang melibatkan beberapa serangan sebelum akhirnya meninggal.
"Saya sengaja membunuh mereka karena saya tidak cukup baik untuk merawat mereka," kata sebuah catatan tulisan tangan yang ditemukan oleh petugas polisi yang menggeledah rumah Letby setelah dia ditangkap.
"Saya orang jahat yang mengerikan. AKU JAHAT, AKU MELAKUKAN INI," ujarnya.
Letby dinyatakan bersalah pada 18 Agustus atas tujuh dakwaan pembunuhan dan tujuh percobaan pembunuhan setelah persidangan 10 bulan di Pengadilan Mahkota Manchester.
Polisi tidak menemukan motif atas kejahatannya dan Goss mengatakan hanya Letby yang mengetahui alasan tindakannya.
Pengadilan mendengar pernyataan emosional dan menyayat hati dari masing-masing orang tua korban yang dibunuh dan taget dibunuh. Mereka menceritakan trauma dan penderitaan luar biasa yang disebabkan oleh perawat itu.
"Ada kedengkian mendalam yang berbatasan dengan sadisme dalam tindakan Anda ... Anda tidak memiliki penyesalan. Tidak ada faktor yang meringankan ... Anda akan menghabiskan sisa hidup Anda di penjara," kata Goss saat orang tua dari korban terisak di ruang sidang.
"Lucy Letby telah menghancurkan hidup kami. Kemarahan dan kebencian yang saya miliki terhadapnya tidak akan pernah hilang," kata ayah dari kembar tiga yang menjaid korban Letby dalam sebuah pernyataan.
Beberapa dari korban Letby adalah saudara kembar. Dalam satu kasus dia membunuh kedua saudara kembar, di kasus lain dia membunuh dua dari bayi kembar tiga, dan dalam dua kasus dia membunuh satu saudara kembar tetapi gagal dalam upayanya untuk membunuh yang lain.
Juri diberi tahu, bahwa Letby pernah telah mencoba empat kali untuk membunuh seorang bayi perempuan sebelum dia akhirnya berhasil. Ketika ibu korban yang lain memprotes saat dia melakukan tindakan yang keliru, Letby berkata: "Percayalah, saya seorang perawat".
Inspektur Detektif Paul Hughes yang memimpin penyelidikan mengatakan, tidak menemukan hal yang aneh tentang kehidupan Letby dan tidak dapat menentukan motif apa pun. Hingga putusan pengadilan yang menjatuhkan hukum seumur hidup untuk Letby pada Senin (21/8/2023), pertanyaan itu pun masih belum terjawab.
Perintah penjara seumur hidup sangat jarang di Inggris. Hanya ada tiga perempuan di Inggris yang pernah menerima hukuman seperti itu sebelumnya, termasuk pembunuh berantai Myra Hindley dan Rosemary West.