Rabu 23 Aug 2023 04:09 WIB

Istana Bantah Indonesia Gabung BRICS

Jokowi hadir ke KTT BRICS sebagai tamu undangan selaku ketua ASEAN.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo bersama Presiden Samia Suluhu Hassan berjalan berdampingan menuju Kikwete Hall, Dar Es Salaam State House, Dar Es Salaam, Republik Persatuan Tanzania.
Foto: dok. Laily Rachev - Biro Pers
Presiden Joko Widodo bersama Presiden Samia Suluhu Hassan berjalan berdampingan menuju Kikwete Hall, Dar Es Salaam State House, Dar Es Salaam, Republik Persatuan Tanzania.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri KTT BRICS yang akan diselenggarakan di Johannesburg, Afrika Selatan. KTT BRICS ini digelar mulai 22 hingga 24 Agustus 2023.

Lalu apakah kehadiran Jokowi tersebut untuk menyatakan Indonesia bergabung dalam keanggotaan BRICS?

Baca Juga

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menyebut kehadiran Jokowi tersebut untuk memenuhi undangan sebagai tamu. Kapasitas Indonesia dalam forum ini yakni sebagai Ketua ASEAN 2023.

"Bapak Presiden hadir di forum ini untuk memenuhi undangan sebagai tamu, yakni dalam kapasitas Indonesia yang sedang memegang keketuaan ASEAN," kata Bey, dikutip pada Rabu (23/8/2023).

Karena itu, Bey menegaskan kehadiran Jokowi di KTT BRICS tersebut tak ada kaitannya dengan status keanggotaan Indonesia. "Jadi kehadiran Bapak Presiden di KTT BRICS tidak ada kaitan sama sekali dengan status keanggotaan Indonesia di BRICS," ujar dia.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke Afrika sejak Ahad (20/8/2023). Selain mengunjungi Kenya, Tanzania, dan Mozambik, Jokowi juga akan menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan.

“Dan untuk Afrika Selatan Indonesia diundang dalam KTT BRICS,” kata Jokowi dalam pernyataan pers sebelum keberangkatan.

Di sela-sela acara KTT BRICS, Jokowi juga diagendakan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan berbagai kepala negara.“Dan tentunya di sela-sela KTT BRICS akan dilakukan berbagai pertemuan bilateral dengan berbagai kepala-kepala negara yang lainnya,” kata dia.

Ekspansi anggota BRICS akan menjadi salah satu agenda pembahasan utama dalam KTT BRICS di Afrika Selatan nanti. Sejumlah negara pun diketahui sudah mengajukan permohonan keanggotaan ke koalisi ekonomi tersebut.

Beberapa negara seperti Bangladesh, Ethiopia, Belarusia, dan Aljazair telah mengajukan permohonan keanggotaan ke BRICS. Duta Besar Rusia untuk Mesir Georgy Borizenko juga mengklaim bahwa Kairo sudah resmi mengajukan permohonan keanggotaan BRICS.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov sempat menyampaikan bahwa setidaknya sudah terdapat hampir 20 negara yang berupaya memperoleh keanggotaan BRICS. Menurutnya, negara-negara yang berminat bergabung dengan BRICS berasal dari dunia Arab dan kawasan Asia-Pasifik.

BRICS dibentuk pada 2009 atas inisiatif Rusia. Tujuannya untuk mengembangkan kerja sama komprehensif antara negara-negara terkait. Kursi keketuaan BRICS tahun ini dipegang oleh Cina.

BRICS kerap dipandang sebagai “kutub perlawanan” terhadap kelompok ekonomi G7 yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, dan Jepang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement