Rabu 23 Aug 2023 10:07 WIB

Klaim Sudah Bertemu Megawati, Budiman: Beliau Paham Dansa-Dansi Politik

Budiman memuji kematangan berpolitik Megawati Soekarnoputri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Politikus Budiman Sudjatmiko  saat mengisi diskusi pada acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7/2023). Kegiatan Kopdarnas tersebut dalam rangka pembahasan sikap politik PSI dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang, juga membahas terkait pemenangan pada Pemilu 2024. Kehadiran tokoh politik tersebut untuk menjadi pembicara diskusi yang membahas tentang kepemimpinan dan peran pemuda dalam dunia politik.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Politikus Budiman Sudjatmiko saat mengisi diskusi pada acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/7/2023). Kegiatan Kopdarnas tersebut dalam rangka pembahasan sikap politik PSI dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang, juga membahas terkait pemenangan pada Pemilu 2024. Kehadiran tokoh politik tersebut untuk menjadi pembicara diskusi yang membahas tentang kepemimpinan dan peran pemuda dalam dunia politik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budiman Sudjatmiko menyanjung kedewasaan berpolitik dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri. Menurut Budiman, Megawati paham betul dengan dinamika politik yang terjadi menjelang Pilpres 2024.

Termasuk alasannya mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Budiman mengatakan dinamika yang terjadi saat ini merupakan hal yang lumrah terjadi.

Baca Juga

"Pernyataan Bu Mega itu pernah dinyatakan kepada saya juga ketika saya bertemu beliau di rumahnya. Bahwa menjelang politik ini biasa ada dansa-dansi dan dinamika, itu suatu proses yang wajar," ujar Budiman di sela acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.

Adapun dukungannya kepada Prabowo dalam rangka menghadirkan persatuan nasional. Sebab, biaya politik akan menjadi sangat mahal jika polarisasi terjadi di masyarakat.

"Jadi menurut saya, itu menunjukkan kematangan beliau (Megawati). Sebagai orang yang sudah matang, segala macam, dan saya pikir kita butuh dialog-dialog yang dingin untuk dinamika seperti ini supaya tidak tegang," ujar Budiman.

"Menurut saya banyak hal yang dilakukan oleh Pak Prabowo, mencontoh pendukung Pak Jokowi dan itu work," kata dia menambahkan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menanggapi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipastikan memberi sanksi kepada Budiman Sudjatmiko imbas mendukung Prabowo Subianto. Jelasnya, tidak mungkin pihaknya melarang seseorang untuk mendukung bakal capres tertentu.

"Kita kan tidak bisa mencegah orang mendukung, sama halnya kita tidak bisa mencegah kader kami, misalnya tak mendukung Pak Prabowo," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/8/2023).

"Kami tidak mau bersikap buruk muka cermin dibelah, itu kan soal aspirasi, ya demokrasi. Orang kalau tidak mendukung capres dari partai kita, kita evaluasi di internal dong, kok kita nyalahin partai orang," ujar dia menambahkan.

Di samping itu, ia menjelaskan PDIP adalah sahabat dari Partai Gerindra. Pertemanan dengan partai berlambang kepala banteng itu juga sudah terjalin lama, meskipun kerap berlawanan dalam kontestasi nasional.

"Sahabat itu tidak pernah salah dalam melakukan pertemanan kita, kalau salah mungkin karena kesalahpahaman. Jadi Pak Hasto kita respect, beliau senior, sahabat baik kami, mungkin salah paham," ujar Habiburokhman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement