Jumat 25 Aug 2023 15:14 WIB

Sambil Menangis, Ayah dari Dosen UIN: Kematian Anak Saya Kasus Kriminal

Dosen UIN Dian Wahyu Silviani ditemukan meninggal tak wajar akibat kekerasan.

Rep: C02/ Red: Teguh Firmansyah
 Ayah korban dosen UIN yang ditemukan meninggal tampak mengenakan peci hitam saat penyerahan jenazah di Gedung Rektorat UIN RMS Solo, Jumat (25/8/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Ayah korban dosen UIN yang ditemukan meninggal tampak mengenakan peci hitam saat penyerahan jenazah di Gedung Rektorat UIN RMS Solo, Jumat (25/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO – Pihak keluarga dari dosen UIN Raden atas nama Dian Wahyu Silviani yang meninggal tak wajar diduga akibat kekerasan meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. 

Ayah korban, Mohammad Hasil Tamsil dengan suara berat mengatakan kematian anaknya adalah kasus kriminal. Namun, pihaknya mengaku segenap keluarga telah ikhlas atas kepergian almarhumah. 

Baca Juga

"Tapi karena ini masalah kriminalitas saya mohon kepada bapak polisi, diusut tuntas pak, ini masalah kejahatan," kata Tamsil sembari meneteskan air mata, Jumat (25/8/2023). 

Kendati demikian, pihaknya juga meminta untuk diwakili UIN Raden Mas Said Solo dalam mengurus kasus tersebut. Pasalnya, pihak keluarga keterbatasan akses untuk penerbangan dari Mataram ke sini. 

"Tapi saya nggak bisa bolak-balik kemari saya mohon kepada lembaga untuk menjembatani saya. Mataram-Solo cukup menyita waktu dan penerbangan tidak ada setiap saat," katanya. 

Pihaknya juga meminta maaf kepada segenap civitas kampus apabila almarhumah mempunyai kesalahan selama masa hidupnya sebagai dosen di UIN Solo tersebut. "Mohon maaf sebesar-besarnya, maafkan anak saya, bapak ibu semua maafkan, selama dia bergaul di sini tidak lepas dari kesalahan kalau ada kesalahan kecil atau besar mohon dimaafkan," katanya. 

Keluarga juga memohon apabila almarhumah anaknya mempunyai utang pihutang yang jumlahnya kecil untuk diikhlaskan. Namun, jika utang tersebut besar pihaknya siap melunasinya. 

"Sudah 3 tahun bergaul di sini mungkin punya utang, kalau utangnya kecil mohon diikhlaskan kalau besar kami masih insyaallah siap menyelesaikan, kontak kami, kami akan selesaikan," katanya. 

Sebelumnya, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit membenarkan kejadian penemuan mayat atas nama W (34) pada Kamis, (24/7/8/2023) sekitar pukul 13.32 WIB."Saya membenarkan, Informasi dari Polsek pukul 13.32 WIB (penemuan mayatnya)," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, Kamis (24/8/2023). 

Sigit juga menjelaskan dari informasi yang diterima didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. "Ada tanda-tanda kekerasan, sementara ini saya belum melihat secara detail. Untuk sementara info dari tetangga seperti itu," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement