Jumat 25 Aug 2023 23:14 WIB

Eksplorasi Perpaduan Budaya dan Teknologi Lewat Aniwayang

Aniwayang merupakan perpaduan animasi wayang yang digagas Indonesiana TV BMK Kemendikbudristek.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Partner
.
Foto: network /Rahma Sulistya
.

Pertunjukan<a href= aniwayang di kalangan pelajar dan komunitas di Medan, Sumatera Utara. Dok Indonesiana TV" />
Pertunjukan aniwayang di kalangan pelajar dan komunitas di Medan, Sumatera Utara. Dok Indonesiana TV

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Balai Media Kebudayaan (BMK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan lokakarya pembuatan animasi wayang atau aniwayang, bagi kalangan pelajar dan komunitas di Medan, Sumatera Utara.

“Pada lokakarya ini, teknik animasi khas Desa Timun mejadi materi yang memikat pelajar-pelajar perwakilan dari beberapa sekolah menengah kejuruan (SMK), serta komunitas seni dan budaya di Kota Medan,” ungkap Kepala BMK Kemendikbudristek, Retno Raswaty, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/8/2023).

Menariknya, aniwayang ini sudah sering ditayangkan dalam Indonesiana TV, satu-satunya televisi kebudayaan Indonesia yang dikelola oleh Kemendikbudristek. Media televisi ini sendiri rutin melakukan pengenalan budaya kepada anak-anak muda, sebagai amanat Undang-Undang No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Lokakarya aniwayang sendiri bertujuan menyebarluaskan dan mempublikasikan kebudayaan di Indonesia. Dalam lokakarya ini, para peserta yang hadir dari bidang keahlian televisi, broadcasting, dan multimedia, dapat melihat langsung proses pembuatan aniwayang.

Mereka juga ikut mencoba cara pengambilan gambarnya yang dipandu langsung oleh sutradara dan penggagas aniwayang Desa Timun, yaitu Daud Nugraha dan Ricca Virria. Desa Timun sendiri adalah sebuah tayangan inovasi animasi yang digabungkan dengan teknik wayang.


Saat ini, animasi wayang Desa Timun hadir di Indonesiana TV yang dapat disaksikan di situs indonesiana.tvatau melaui TV berlangganan IndiHome kanal 200 (HD) atau 916 (SD). “Generasi muda sekarang butuh alternatif tayangan, yang berisi beragam kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia,” ungkap Retno.

Tayangan kebudayaan di Indonesiana TV juga dikemas dengan rapi dan menarik. Sehingga bisa menjadi inspirasi dan dieksplorasi oleh pelajar, guru, dan pelaku budaya, bahwa banyak objek kebudayaan yang bisa diangkat dan dijadikan konten. “Kami juga berkolaborasi dengan platform Merdeka Mengajar,” tutur Retno.

Medan adalah kota ketiga yang disinggahi oleh tim Indonesiana TV setelah sebelumnya sempat mengunjungi Semarang, Jawa Tengah, dan Serang, Banten. Program lokakarya keliling yang bernama Kelana Indonesiana ini, rencananya akan membawa beragam jenis lokakarya yang berkaitan dengan dunia audio visual, sebagai medium eksplorasi dan inovasi kreatif berbasis budaya lokal.

Kelana Indonesiana disambut antusias para pelajar dan komunitas di Medan. Mereka ingin bisa menampilkan karyanya di Indonesiana TV, seperti yang diungkap Lazuardi Nainggolan dari komunitas film Medan Bernama APPA Films.

Menurut Lazuardi, Indonesiana TV merupakan sebuah pergerakan yang bagus. Ia berharap ada channel khusus di Indonesiana TV yang menampilkan karya-karya dari seniman dan sineas daerah. “Saya sudah sering menonton konten Indonesiana TV, tayangannya sangat menarik dan saya bisa melihat kebudayaan dari luar daerah,” ujar dia.

sumber : https://senandika.republika.co.id/posts/233820/eksplorasi-perpaduan-budaya-dan-teknologi-lewat-aniwayang
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement