Seperti di kota-kota lain di AS, kekerasan meningkat selama pandemi Covid-19. Orang dewasa kehilangan pekerjaan, anak-anak tidak bersekolah, dan masyarakat merasa cemas.

“Ini adalah saat yang sangat meresahkan,” kata Walikota Kincannon.

Sebelum pandemi, angka pembunuhan berkisar sekitar 20 kasus per tahun. Jumlah tersebut melonjak menjadi 38 pada 2020 dan meningkat lagi menjadi 41 pada 2021. Peningkatan terus menerus ini menjadikan Knoxville memiliki tingkat pembunuhan bersenjata yang menyaingi Chicago.

Ketika penembakan semakin cepat, Kincannon beralih ke Thomas Abt, yang bukunya Bleeding Out menawarkan rencana untuk kota-kota yang mencakup kerja sama polisi dan organisasi masyarakat. Yang terpenting, program Abt tidak bergantung pada pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan guna membatasi akses terhadap senjata.

Pencegahan kekerasan senjata ini berkerja sama dengan banyak pihak, termasuk Muskegon, Michigan, yang bermitra dengan University of Michigan. Knoxville menjadi kota pertama yang mendaftar program Abt di Pusat Studi dan Praktik Pengurangan Kekerasan di University of Maryland.

Program ini bekerja sama dengan peneliti luar untuk menganalisis kejahatan kekerasan di negara tersebut. Menurut Wakil Kepala Polisi Knoxville Tony Willis, analisis tersebut mengandung beberapa kejutan.

Usia rata-rata tersangka penembakan adalah 28 tahun dan para korban 29 tahun. "Sebuah proporsi yang sangat besar yang “jauh lebih tua dari yang saya perkirakan,” katanya.

Hanya 12 persen pembunuhan yang semata-mata terkait dengan geng, jauh lebih rendah dari perkiraan. Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan bersenjata sering kali merupakan perselisihan pribadi yang dapat dimediasi atau dihindari sebelum tembakan dilepaskan.

Penelitian ini juga mendukung data polisi yang menunjukkan sebagian besar kekerasan bersenjata terjadi di beberapa“titik rawan. Sebagian besar peristiwa itu terjadi di East Knoxville sehingga dibuat renvana yang memfokuskan polisi dan penjangkauan masyarakat ke wilayah sembilan blok di area itu.

Upaya ini melibatkan para pemimpin gereja dan sejumlah organisasi masyarakat. Ada juga perubahan di departemen kepolisian, termasuk kepala polisi baru, unit detektif yang hanya berfokus pada pembunuhan dan penembakan, dan petugas yang berdedikasi untuk berpatroli di daerah yang banyak terjadi penembakan.

Tujuan tindakan itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum yang selama ini rendah dan terkadang buruk. Titik terendah terjadi pada 2021, ketika seorang petugas polisi membunuh seorang siswa di kamar mandi sekolah menengah di East Knoxville.

“Masyarakat tentu saja menyampaikan kekhawatirannya terhadap kepolisian. … Sejujurnya, masih banyak pembicaraan yang terjadi,” kata LaKenya Middlebrook, orang yang ditunjuk oleh wali kota dalam upaya tersebut.