REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepala pengawas British Museum George Osborne mengatakan pada Sabtu (26/8/202), bahwa museum telah menemukan sekitar 2.000 barang yang diyakini telah dicuri oleh orang dalam. Hanya saja lembaga berusia 264 tahun itu tidak memiliki catatan semua dalam koleksinya yang sangat banyak.
Osborne mengakui bahwa reputasi museum telah rusak akibat kesalahan penanganan pencurian. Peristiwa ini pun memicu pengunduran diri direktur Hartwig Fischer dan menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan dan kepemimpinan.
Menurut Osborne kepada BBC, 2.000 barang yang dicuri adalah angka yang masih bersifat sementara. Staf museum sedang berupaya mengidentifikasi semua barang yang hilang.
Barang-barang yang hilang tersebut antara lain perhiasan emas, batu permata, dan barang antik berusia 3.500 tahun. Tidak ada satu pun yang dipamerkan kepada publik baru-baru ini.
Osborne mengatakan, museum bekerja sama dengan komunitas barang antik dan pakar pemulihan seni untuk mendapatkan kembali barang-barang tersebut. “Kami yakin kami telah menjadi korban pencurian dalam jangka waktu yang lama dan sejujurnya, lebih banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahnya,” katanya.
“Tapi saya berjanji kepada Anda: ini adalah kekacauan yang akan kami selesaikan," ujar Osborne berjanji.
Osborne mengatakan, museum telah meluncurkan tinjauan independen yang dipimpin oleh seorang pengacara dan seorang perwira polisi senior. Dia menjelaskan, pihaknya juga telah membangun fasilitas penyimpanan di luar lokasi yang canggih sehingga koleksinya tidak lagi disimpan di ruang bawah tanah abad ke-18.
“Saya sendiri tidak yakin ada upaya menutup-nutupi secara sengaja, meski hasil peninjauan mungkin menemukan hal tersebut,” katanya.
Direktur museum mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (25/8/2023). Dia meminta maaf karena gagal menanggapi peringatan seorang sejarawan seni bahwa artefak dari koleksinya dijual di eBay.
Wakil direktur museum Jonathan Williams juga mengatakan akan menanggalkan jabatannya. Sementara peninjauan atas insiden tersebut dilakukan.
Pada awal 2021, sejarawan dan pedagang seni Inggris-Denmark Ittai Gradel menghubungi bos Museum dengan kecurigaannya. Namun pihak museum meyakinkannya bahwa tidak ada yang salah. Pada awal tahun ini, pihak museum memanggil kepolisian Metropolitan London.
Museum telah memecat seorang anggota staf....