REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengapresiasi adanya inovasi program pengentasan kemiskinan Satu Hati Kapanewon Mlati, yang secara kelembagaan dikomandoi oleh TKPK Kapanewon Mlati, DIY.
Menurut dia, inovasi program pengentasan di Kapanewon Mlati bisa menjadi percontohan untuk kapanewon lainnya yang ada di wilayah Sleman.
"Ada tiga isu program yang saya rasa sangat bagus dan bisa dicontoh oleh kapanewon lainnya dari program Satu Hati, yakni isu peningkatan kecerdasan masyarakatnya, kesehatan masyarakatnya, serta pemberdayaan masyarakat yang menggandeng semua elemen yang ada, baik itu pemerintah, pengusaha filantropi, dan masyarakat secara luas," kata Danang dalam keterangannya.
Danang menekankan pengentasan kemiskinan tidak bisa diselesaikan tanpa adanya kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Selain itu Danang juga mengapresiasi kegiatan Gelar Budaya Jogja 2023.
Menurut Danang, dengan mengusung tema Mlati Nyawiji lan Migunani Tumrap Sesami menjadi pemantik untuk terus melestarikan budaya serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mlati.
Sementara itu Panewu Mlati, Arifin, mengatakan inisiasi kegiatan Gelar Budaya Jogja ini berangkat dari keinginan persatuan dan sekaligus sebagai melestarikan kebudayaan yang nantinya dapat mendorong terhadap solidaritas dan toleransi di masyarakat.
Kegiatan yang digelar 25-27 Agustus 2023 diisi dengan pembukaan bazar UMKM dan penyerahan berbagai bantuan untuk masyarakat miskin sebagai bagian dari realisasi program TKPK Kapanewon Mlati dengan program Satu Hati-nya.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Danang Maharsa menyempatkan untu berkeliling menyapa dan nglarisi UMKM. Kemudian acara dilanjutkan dengan sarasehan dan dialog pengentasan kemiskinan.