REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Presiden Joko Widodo mengatakan Muktamar Sufi Internasional semakin meningkatkan kepercayaan dunia pada Indonesia sebagai bangsa yang dapat menjaga toleransi dan keberagaman.
"Sebagai negara yang berpenduduk majemuk adalah sebagai semangat bangsa Indonesia. Dengan 270 juta penduduk yang beragam, baik etnis dan beragam agama, alhamdulillah dapat kokoh bersatu dan menjaga stabilitas politik kita. Semua itu adalah berkat pelaku moderat bangsa Indonesia yang menjaga sikap toleransi dan persatuan," kata Jokowi saat membuka Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa siang.
Selain itu, muktamar tersebut memiliki arti penting untuk membuktikan Islam di Indonesia tidak lagi berada di pinggiran, tetapi memiliki peran sangat strategis serta berkontribusi membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis.
"Saya yakin nilai-nilai luhur, saling menghargai, ramah tamah, sopan santun, guyub, dan kearifan bangsa lainnya akan sepenuhnya mewarnai amalan yang mulia ini. Mari kita merawat kerukunan, toleransi, menolak ujaran kebencian, menolak hoaks, terus berzikir dan berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara Indonesia," kata Jokowi.
Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada para ulama dan tokoh agama yang terus membimbing serta mendoakan keselamatan, kesejahteraan, dan kemajuan Indonesia.
"Terima kasih juga (para ulama dan tokoh agama) yang telah mengajarkan kerukunan, perdamaian, keharmonisan, dan toleransi di tengah keragaman dan persatuan di tengah perbedaan yang kita miliki," jelasnya.
Jokowi mengingatkan adanya keberagaman yang harus dijaga keharmonisannya dengan sikap toleransi. Sikap moderat yang saling berinteraksi, menurut Jokowi, akan mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Meskipun masih ada beberapa kasus intoleransi, yang harus menjadi perhatian bersama, Jokowi mengimbau semua pihak dapat meningkatkan toleransi di Indonesia.
"Saya percaya amalan tasawuh memiliki peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal. Dengan prinsip Islam wasatiyah, Islam yang moderat, yang akan semakin memperkukuh toleransi persatuan dan kesatuan," ujar Jokowi.
Dia berharap Muktamar Sufi Internasional dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia Islam, menuntut umat Islam dalam perbaikan dan kebaikan, serta memberikan solusi di tengah krisis kemanusiaan yang sedang melanda dunia.