Kamis 31 Aug 2023 13:20 WIB

Presiden Cina Xi Jinping Kemungkinan tak Hadiri KTT G20 di India

Presiden Rusia Vladimir Putin juga tidak akan hadir di KTT G20 di India.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Cina Xi Jinping kemungkinan besar akan melewatkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau pertemuan puncak para pemimpin G20 di India minggu depan.
Foto: Gianluigi Guercia/Pool via AP
Presiden Cina Xi Jinping kemungkinan besar akan melewatkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau pertemuan puncak para pemimpin G20 di India minggu depan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Presiden Cina Xi Jinping kemungkinan besar akan melewatkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau pertemuan puncak para pemimpin G20 di India minggu depan, sumber-sumber yang mengetahui hal ini di India dan Cina mengatakan kepada Reuters.

Dua pejabat India, seorang diplomat yang berbasis di Cina dan seorang pejabat yang bekerja untuk pemerintah negara G20 lainnya mengatakan bahwa Perdana Menteri Li Qiang diperkirakan akan mewakili Beijing pada pertemuan 9-10 September di New Delhi.

Baca Juga

Juru bicara kementerian luar negeri India dan Cina tidak menanggapi permintaan komentar dan konfirmasi. Pertemuan puncak kepala negara G20 di India telah dipandang sebagai tempat di mana Xi dapat bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, yang telah mengonfirmasi kehadirannya.

Karena kedua negara adidaya ini berusaha untuk menstabilkan hubungan yang diperburuk oleh berbagai ketegangan perdagangan dan geopolitik. Pertemuan Xi terakhir kali dengan Biden terjadi di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia, pada November tahun lalu.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah mengumumkan bahwa ia tidak akan hadir atau melakukan perjalanan ke New Delhi. Putin diwakilkan dengan mengirimkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebagai gantinya.

Seorang pejabat senior pemerintah dari tuan rumah India mengatakan kepada Reuters bahwa "kami sadar bahwa perdana menteri akan datang." Ini berarti ia akan menggantikan posisi Xi.

Di Beijing, dua diplomat asing dan seorang pejabat pemerintah dari negara G20 lainnya juga mengatakan bahwa Xi kemungkinan besar tidak akan datang ke KTT tersebut.

Sumber-sumber di Beijing, dua di antaranya mengatakan bahwa mereka diberitahu oleh para pejabat Cina, mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui alasan ketidakhadirannya. Semua pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Antisipasi pertemuan antara Xi dan Biden telah dipicu oleh sejumlah pejabat tinggi AS yang mengunjungi Beijing dalam beberapa bulan terakhir, termasuk kunjungan Menteri Perdagangan Gina Raimondo pada awal pekan ini.

Pertemuan puncak lain yang akan datang, yang diperdebatkan untuk pembicaraan tatap muka antara kedua pemimpin adalah Pertemuan Pemimpin Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco pada 12-18 November.

Xi, yang mendapatkan masa jabatan ketiga sebagai pemimpin yang memecahkan rekor sebelumnya pada Oktober lalu, hanya melakukan sedikit perjalanan ke luar negeri sejak Cina secara tiba-tiba membatalkan kontrol perbatasan yang ketat akibat pandemi tahun ini.

Namun, ia menghadiri pertemuan para pemimpin kelompok negara berkembang utama BRICS - Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan - di Afrika Selatan minggu lalu.

Beberapa pertemuan tingkat menteri G20 di India menjelang KTT telah menjadi perdebatan karena Rusia dan Cina bersama-sama menentang pernyataan bersama yang mencakup paragraf yang mengutuk Moskow atas invasinya ke Ukraina tahun lalu.

Xi dan Perdana Menteri India Narendra Modi mengadakan percakapan yang jarang terjadi di sela-sela pertemuan BRICS di Johannesburg dan membahas tentang pengurangan ketegangan dalam hubungan bilateral yang memburuk. Yakni setelah bentrokan di sepanjang perbatasan Himalaya pada tahun 2020 yang menewaskan 24 tentara. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement