Kamis 31 Aug 2023 17:16 WIB

Presiden Jokowi: Bantuan Beras Didistribusikan Awal September

Presiden meminta seluruh kepala daerah mengecek ketersediaan beras di wilayahnya.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Presiden Joko Widodo dengan penggiat seni menggunakan LRT dalam perjalanan dari Stasiun Jati Mulya BekasI menuju Stasiun Dukuh Atas Jakarta pada Kamis pagi, 10 Agustus 2023.
Foto: Foto: Laily Rachev - Biro Pers
Presiden Joko Widodo dengan penggiat seni menggunakan LRT dalam perjalanan dari Stasiun Jati Mulya BekasI menuju Stasiun Dukuh Atas Jakarta pada Kamis pagi, 10 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah akan segera mendistribusikan bantuan pangan beras per awal September 2023. Bantuan pangan beras ini disalurkan kepada masyarakat untuk membantu mengendalikan inflasi di berbagai daerah.

Nantinya, kata Jokowi, setiap satu keluarga penerima manfaat akan menerima 10 kilogram beras. Setiap bulannya, pemerintah pun akan menggelontorkan 210 ribu ton beras selama tiga bulan, yakni dari September hingga November 2023 kepada 21,3 juta penerima manfaat.

Baca Juga

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023 dan Pemberian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

“Perlu saya sampaikan mulai awal September ini akan didistribusikan secepatnya bantuan pangan beras, satu keluarga penerima manfaat dapat 10 kg beras. Ini juga seperti semi operasi pasar,” kata Jokowi, Kamis.

“Sehingga setiap bulan akan keluar 210 ribu ton setiap bulan selama tiga bulan. September, Oktober, November akan terus diberikan bantuan pangan berupa beras kepada penerima manfaat sebesar 21,3 juta penerima manfaat,” tutur Jokowi menambahkan.

Presiden juga meminta seluruh pemimpin daerah baik bupati maupun wali kota untuk mengecek ketersediaan beras di wilayahnya masing-masing. Jika harga beras masih mengalami kenaikan, ia pun menginstruksikan pemimpin daerah agar menggunakan anggarannya untuk melakukan intervensi pasar.

Dengan demikian, Jokowi berharap angka inflasi akan terkendali dengan baik dan akan menurun secara bertahap. Ia pun mengingtkan jika inflasi kembali mengalami kenaikan maka akan sangat memberatkan masyarakat.

“Kalau harganya masih naik, bapak ibu, juga saya minta Bulog, bapak ibu gubernur, bupati, wali kota juga bisa menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar,” kata Jokowi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement