Jumat 08 Sep 2023 07:23 WIB

Xi Jinping Lebih Memilih Kunjungi Korban Banjir daripada Ikut Pertemuan Internasional

Xi mengatakan ia prihatin dengan tempat-tempat yang dilanda bencana.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Saat para pemimpin dunia mengikuti berbagai pertemuan pada pekan ini, Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi rumah-rumah penduduk di daerah pedesaan di timur laut Cina yang dilanda banjir.
Foto: Gianluigi Guercia/Pool via AP
Saat para pemimpin dunia mengikuti berbagai pertemuan pada pekan ini, Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi rumah-rumah penduduk di daerah pedesaan di timur laut Cina yang dilanda banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Saat para pemimpin dunia mengikuti berbagai pertemuan pada pekan ini, Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi rumah-rumah penduduk di daerah pedesaan di timur laut Cina yang dilanda banjir. Pemimpin dunia bertemu di Pertemuan ASEAN di Jakarta, Indonesia dan G20 di New Delhi, India.

Media pemerintah Cina melaporkan Xi menyerukan kepada penduduk  desa Longwangmiao di provinsi Heilongjiang, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan mereka dan berusaha untuk mengembalikan kehidupan ke kondisi yang normal. Ia juga menanyakan tentang kerugian dan pasokan kebutuhan sehari-hari mereka.

Baca Juga

Pada akhir Juli hingga awal Agustus, curah hujan tembus rekor membuat sebagian besar wilayah Cina utara terendam banjir. Kota-kota dan lahan pertanian yang tidak terpakai akibat badai yang kuat yang lebih sering terjadi di wilayah selatan digenangi air. Tetapi Xi tidak mengunjungi daerah-daerah yang dilanda bencana hingga pekan ini.

Saat memeriksa tanaman padi dan rumah-rumah yang rusak akibat topan super Doksuri di Longwangmiao, Xi melewatkan Pertemuan Perhimpunan Negara Asia Tenggara (ASEAN) di Indonesia. Ia juga akan melewatkan kesempatan pada hari Sabtu (9/9/2023) dan Ahad (10/9/2023) untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden pada pertemuan G20 di India.

Namun, pada akhir Agustus Xi menghadiri pertemuan dengan para pemimpin kelompok negara berkembang BRICS yang terdiri dari  Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan di Afrika Selatan.

Cina tidak menjelaskan mengapa Xi, yang menghadiri setiap pertemuan G20 sejak menjabat lebih dari satu dekade yang lalu, tidak memimpin delegasi Beijing ke New Delhi. Mereka hanya mengatakan Perdana Menteri Li Qiang akan mewakili Cina.

Sebagai perbandingan, Xi meninggalkan Cina untuk lima kunjungan ke luar negeri pada tahun 2022 ketika perbatasan negara secara efektif ditutup karena pandemi  dan selusin kunjungan sebelum Covid-19 pada tahun 2019.

Sebelumnya dilaporkan sejumlah diplomat asing Cina mengatakan ketidakhadiran Xi di G20 mendatang dapat menjadi pertanda meningkatnya sikap dingin Beijing terhadap Barat dan sekutunya. Sebaliknya, beberapa pemimpin Barat seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pejabat senior termasuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tahun ini harus datang ke Cina untuk menemui Xi.

Berbicara kepada penduduk Longwangmiao, Xi mengatakan ia prihatin dengan tempat-tempat yang dilanda bencana. Hal ini menunjukkan keprihatinan domestiknya melebihi keprihatinan internasional.

"Di Cina, ketika orang menghadapi kesulitan, kita masih perlu memanfaatkan keunggulan sosialisme kita secara maksimal, yaitu ketika satu pihak dalam kesulitan, semua pihak akan mendukungnya, dan negara akan mendukung sepenuhnya," kata Xi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement