Jumat 08 Sep 2023 17:42 WIB

Dirjen PHU 'Ancam' Coret Katering Haji yang Tak Mau Gunakan Produk Indonesia

Katering haji harus menyediakan menu bergizi dengan higienis.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Boks makanan dari salah satu dapur katering yang memasok makanan untuk jamaah haji Indonesia di Makkah tahun 2023, Ahad (4/6/2023)
Foto: Republika/Fuji E Permana
Boks makanan dari salah satu dapur katering yang memasok makanan untuk jamaah haji Indonesia di Makkah tahun 2023, Ahad (4/6/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, menyebut pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji 1445 H/2023 M. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengharuskan penggunaan produk Indonesia dalam penyediaan katering jamaah haji.

Menurut Hilman, biaya untuk haji sangat besar, mencapai Rp 19 triliun di setiap musim. Salah satu kebutuhan yang sangat besar adalah dalam penyediaan katering jemaah haji, sekitar Rp 2 triliun.

Baca Juga

Karena hal itu, ia menilai perlu dilakukan kontrak kerja sama yang setara dan saling menguntungkan atau mutual and equal partnership.

"Dapur penyedia katering kita dorong untuk menggunakan sebanyak mungkin produk Indonesia. Coret dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia," ujar Hilman dalan kegiatan Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M, dalam keterangan yang didapat Republika, Jumat (8/9/2023).