REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Usulan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar pemerintah mengontrol semua tempat ibadah dalam mencegah radikalisme mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya dari DKM Masjid Agung Sukabumi yang meyakinkan di masjid mengajarkan kebaikan.
Seperti diketahui, usulan itu disampaikan Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel dalam rapat dengan Komisi III DPR, Senin (4/9/2023) lalu. Meskpun akhirnya dijelaskan kembali dengan melibatkan masyarakat setempat dalam pengawasan.
'' Belum bisa lebih jauh menyampaikan komentar terkait itu,'' ujar Ketua DKM Masjid Agung Kota Sukabumi, Achmad Fahmi yang juga sekaligus Wali Kota Sukabumi kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (7/9/2023). Insya Allah ia meyakini benar masjid itu tidak ada yang mengajarkan radikalisme.
Melainkan mengajarkan kebaikan, persatuan, dan kebersamaaan. Sebab masjid menjadi tempat ibadah bagi umat Islam untuk mengejar kebaikan dalam menjalankan perintah agama.
Bahkan, Pemkot Sukabumi terus menggencarkan gerakan Shalat Subuh Keliling (Subling) dan Shalat Jumat keliling (Jumling) di wilayah. Upaya tersebut dalam memperkuat keagamaan di wilayah agar selalu dekat dengan agama salah satunya ibadah berjamaah di masjid.
'' Kedua gerakan ini dalam rangka menjalin silaturahmi bersama warga dan menyampaikan informasi pembangunan,'' terang Fahmi. Shalat Subuh berjamaah keliling merupakan program pemkot dalam rangka menjalin silaturahmi dan menyampaikan informasi hasil pembangunan dan pembangunan yang dilaksanakan.
Dengan jumling dan subling kata Fahmi, membangun kebersamaan bersama warga. Meskipun belum semua masjid tersambangi. Namun bisa tersentuh dengan Subuh keliling dan pembinaan ke majelis taklim.
Fahmi menyampaikan, terimakasih atas berbagai dukungan dari warga hingga mampu menjadikan suasana dan situasi kondusif dalam jalannya pembangunan. Tiga tahun mengalami pandemi dan Agustus 2022 melandai dan melakukan percepatan pembangunan terutama infrastruktur.
Fahmi mengatakan, kedua gerakan ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari perhatian pemerintah pada pembangunan bidang keagamaan. Terutama memperkuat keagaaman masyarakat dengan mendorong kegiatan ibadah berjamaah.