Senin 11 Sep 2023 14:58 WIB

Gubernur Sumbar: Industri Halal Butuh SDM Unggul

Halal sudah menjadi budaya dan keseharian masyarakat Sumbar.

Gubernur Sumbar Mahyeldi (kanan) memberikan tausiyah saat pembukaan Pesantren Ramadhan Kolaborasi di Masjid Raya Sumatera Barat, di Padang, Senin (27/3/2023). Lebih dari 200 ribu orang pelajar SMA, SMK dan SLB di Sumatera Barat mengikuti Program Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah secara kolaboratif hingga 17 April 2023 di 16 ribu masjid yang tersebar di provinsi itu.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Gubernur Sumbar Mahyeldi (kanan) memberikan tausiyah saat pembukaan Pesantren Ramadhan Kolaborasi di Masjid Raya Sumatera Barat, di Padang, Senin (27/3/2023). Lebih dari 200 ribu orang pelajar SMA, SMK dan SLB di Sumatera Barat mengikuti Program Pesantren Ramadhan 1444 Hijriah secara kolaboratif hingga 17 April 2023 di 16 ribu masjid yang tersebar di provinsi itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sektor industri halal di Sumatra Barat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk bisa masuk pasar global guna mendukung eksistensi produk yang dinilai sudah memiliki daya saing.

"Kalau untuk produk, kita sudah bisa bersaing. Tinggal menciptakan SDM unggul agar bisa masuk pasar internasional," kata Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi di Padang, Senin (11/9/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, Sumbar pernah meraih dua penghargaan dari The World Halal Tourism Award" pada 2016 yaitu kategori "World's Best Halal Destination" dan "World's Best Halal Culinary Destination".

Selain itu salah agen perjalanan asal Sumbar juga memenangkan satu kategori penghargaan khusus, yaitu "World's Best Halal Tour Operator".

"Penghargaan ini membuktikan produk industri halal dari Sumbar sudah mendapatkan pengakuan dunia dan bisa bersaing di tingkat global," ujarnya.

Dari segi jaringan, menurut dia, Sumbar juga memiliki keunggulan karena memiliki "Minang Diaspora" (keturunan Minang) yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Jaringan perantau asal Minang tersebut dinilai bisa mendukung pengembangan sektor industri halal Sumbar di pasar global. Karena itu, yang paling dibutuhkan oleh sektor industri halal Sumbar saat ini adalah keberadaan SDM yang unggul.

"Untuk SDM ini, Sumbar sekarang punya program 100 ribu entrepreneur yang bisa menjadi inkubator guna menyemai bibit-bibit pelaku usaha berbasis industri halal," ujarnya.  

Gubernur menyebutkan keunggulan Sumbar dalam industri halal itu karena halal sudah menjadi budaya dan keseharian masyarakat Sumbar.

Hal itu dipertegas dengan pengakuan oleh negara melalui UU Nomor 17 tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat yang diakui dengan karakter kearifan lokal, yaitu "Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah".

Sementara itu, Rektor UNP Prof Ganefri mengatakan, perguruan tinggi itu memiliki lembaga Halal Center yang bisa mendukung keinginan Pemprov Sumbar untuk mengembangkan produk halal ke pasar global.

"UNP berkomitmen untuk ikut memajukan industri halal di Sumbar melalui halal center. Kita memiliki banyak laboratorium yang sudah memiliki standar internasional untuk mendukung hal itu," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement