REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW --- Seorang pejabat tinggi keamanan Rusia mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Jumat (15/9/2023), bahwa Moskow telah "menetralisir" ratusan mata-mata asing dalam beberapa tahun terakhir.
Nikolai Patrushev, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, menulis di majalah milik badan intelijen asing Rusia soal ini. "Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan karyawan badan intelijen asing, serta orang-orang lain yang terlibat dalam pengorganisasian kegiatan intelijen dan subversif terhadap negara kita dan mitra strategis kita, telah diidentifikasi dan dinetralisir," tulisnya.
Patrushev, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, adalah mantan direktur Dinas Keamanan Federal (FSB) dan dipandang sebagai pendukung utama kebijakan garis keras dan mengekang agen asing di Kremlin. Tulisan ini muncul ketika Rusia memenjarakan seorang pria selama 12,5 tahun, karena diduga mengirim komponen rudal ke AS.
Menurut FSB, salah seorang yang diduga sebagai agen asing, Sergei Kabanov diduga menyelundupkan komponen rudal ke sebuah perusahaan di Alabama yang berada di bawah kendali Departemen Pertahanan AS. Dia dihukum karena pengkhianatan dan akan menjalani hukumannya di penjara dengan keamanan maksimum.
Kabanov menyelundupkan rudal pertahanan udara dan sistem senjata berbasis radar ke AS melalui Latvia, menurut laporan kantor berita Rusia. Kantor berita Rusia TASS juga merilis rekaman dokumen pengiriman dan faktur yang digunakan FSB sebagai bukti dalam kasus yang menimpa Kabanov.