REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengajak para investor Cina untuk berinvestasi dalam pengembangan produk halal di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat Kiai Ma'ruf bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang di Gedung International Convention Center (ICC), kawasan Li Yuan Resort, Nanning, Cina, Sabtu (16/9/2023).
"Tidak lupa saya mengajak investor dari Cina untuk berinvestasi di dalam produk halal di Indonesia," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya seperti dikutip pada Ahad (17/9/2023).
Kiai Ma'ruf mengatakan, pemerintah saat ini terus mendorong pengembangan produk halal Indonesial. Hal ini untuk mengejar target Indonesia menjadi produsen halal terbesar dunia.
"Ini untuk mempercepat keinginan kita untuk menjadi produsen halal terbesar dunia dan juga pembangunan di bidang lain, perluasan perluasan," ujar Kiai Ma'ruf.
Wapres menggarisbawahi pentingnya kerja sama dalam pengembangan produk halal. Sebab, perdagangan dan investasi produk halal memiliki potensi amat luas antara Indonesia dan Cina serta kawasan Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika.
Dia pun mendorong agar penguatan kerja sama dalam sektor halal ini, termasuk melalui kerja sama antara otoritas halal Indonesia dan Tiongkok.
“Saya berharap dapat memperoleh dukungan penuh dari Yang Mulia dan Pemerintah RRT,” ujarnya.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi menyampaikan fokus bahasan dalam pertemuan Wapres dengan PM Cina yakni komitmen memperdalam dan memperluas hubungan antara kedua negara yang selama ini memang sudah berjalan baik, utamanya kerja sama di bidang ekonomi dan pendidikan. Wapres menekankan pembicaraan pada tiga hal penting.
Pertama, soal perdagangan di berbagai bidang yamg selama ini sudah berjalan agar diperluas lagi. Kedua, Wapres juga berharap agar Cina berinvestasi di industri halal di Indonesia.
"Karena selama ini banyak industri halal Cina yang meminta sertifikasi halal ke Indonesia dan hasilnya diekspor ke Indonesia dan negara lain," ujar Masduki.
Ketiga, hubungan people to people mesti ditingkatkan antar kedua negara sebagai landasan untuk kepentingan pendidikan dan vokasi, pariwisata serta sektorlainnya di kedua negara.
Dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Cina menyambut baik gagasan Wapres Ma’ruf amin untuk memperluas dan memperdalam hubungan antar kedua negara. Bahkan, Li Qiang memuji Indonesia sebagai negara teladan di ASEAN dalam konteks membangun kerja sama hubungan antara dua negara.
"Ini tak lepas dari kedua pimpinan nasional masing-masing (Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi) yang selama ini telah menjalin hubungan bilateral dengan sangat baik. Perdana menteri itu juga mengusulkan untuk membangun akademi vokasi Cina dan Indonesia akan menjadi perioritas pertama untuk membangun akademi tersebut," ujarnya.