Ahad 17 Sep 2023 17:17 WIB

Rusia Hancurkan Setidaknya 6 Drone yang Targetkan Krimea dari Berbagai Arah

Serangan drone Ukraina semakin sering di dalam wilayah Rusia

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Rusia mengatakan Sistem Pertahanan Udara Rusia menghancurkan setidaknya enam drone yang menargetkan Krimea dari berbagai arah
Foto: AP
Rusia mengatakan Sistem Pertahanan Udara Rusia menghancurkan setidaknya enam drone yang menargetkan Krimea dari berbagai arah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Rusia menggagalkan serangan terkoordinasi Ukraina ke Krimea dan Moskow pada Ahad (17/9/2023) dini hari. Kementerian mengatakan serangan ini mengganggu lalu lintas udara di ibu kota, dan menyebabkan kebakaran di depot minyak di barat daya negara itu.

Dalam beberapa hari terakhir Ukraina menggelar serangkaian serangan ke sasaran militer Rusia di wilayah pendudukan Krimea dan fasilitas Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia. Serangan ini bagian dari upaya melemahkan kekuatan perang Moskow di wilayah kritis tersebut.

Baca Juga

Serangan Ukraina di dalam wilayah Rusia semakin sering digelar. Walikota Moskow mengatakan setidaknya dua drone ditembak jatuh di ibukota.

Laporan ini belum dapat diverifikasi secara mandiri. Kiev juga belum memberikan komentar mengenai hal ini.

Dalam sebuah kolom opini sekretaris Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mendesak sekutu-sekutu Kiev mempercepat pengiriman senjata. Ia mengatakan hal ini satu-satunya cara untuk mengakhiri perang.

“Misalnya, menyingkirkan seluruh atau sebagian Armada Laut Hitam Rusia yang merupakan tugas yang bisa dilakukan, akan mempercepat dengan signifikan  proses pencarian jalan keluar dari perang  Rusia yang sedang berlangsung,” tulis Danilov di situs berita Ukrainska Pravda, pada Sabtu (16/9/2023) malam.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Sistem pertahanan udara Rusia menghancurkan setidaknya enam drone yang menargetkan Krimea dari berbagai arah. Laporan di aplikasi pesan Telegram tidak menyebutkan apakah ada kerusakan atau korban jiwa di semenanjung tersebut yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada tahun 2014, delapan tahun sebelum invasi penuh Moskow.

Di aplikasi Telegram, Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan sebuah drone hancur di distrik Istra dan satu lagi di distrik Ramensky. Ia menambahkan tidak ada korban jiwa atau kerusakan akibat puing-puing drone.

Kantor berita Rusia melaporkan 30 penerbangan ditunda dan enam dibatalkan di bandara-bandara utama Moskow. Langkah yang kerap diambil otoritas penerbangan Rusia saat adanya serangan drone ke negara itu.

Gubernur wilayah Oryol, Andrei Klychkov mengatakan sebuah drone Ukraina merusak depot minyak pada Ahad pagi. Ia mengatakan kebakaran di tangki bahan bakar yang disebabkan serangan itu sudah berhasil dipadamkan.

“Tidak ada korban jiwa, semua layanan darurat bekerja di wilayah fasilitas tersebut,” kata  Klychkov, melalui Telegram. Ia tidak merinci apakah depot tersebut terkena puing-puing atau menjadi sasaran drone. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement