Ahad 17 Sep 2023 20:17 WIB

Malaysia Hadirkan Pameran Industri Halal Terbesar di Dunia

MIHAS menguraikan tren, teknologi, dan inovasi terkini di 13 klaster industri halal

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Malaysia International Halal Showcase (MIHAS)
Foto: commons.wikimedia.org
Malaysia International Halal Showcase (MIHAS)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pameran Halal Internasional Malaysia (MIHAS) telah dimulai di Kuala Lumpur. Agenda tersebut mempertemukan para pemain industri utama di seluruh ekosistem halal global.

Dianggap sebagai ‘pameran halal terbesar’ di dunia, MIHAS 2023 bertujuan untuk menguraikan tren, teknologi, dan inovasi terkini di 13 klaster industri halal. Adapun pameran dagang edisi ke-19 ini berlangsung sejak 11 hingga 15 September dalam format hibrid, menggabungkan pameran fisik dengan platform virtual

Baca Juga

Perusahaan Pengembangan Perdagangan Eksternal Malaysia (MATRADE) merupakan badan nasional yang menjadi tuan rumah pameran tersebut. Mereka optimistis dapat mencatatkan penjualan senilai 2,5 miliar ringgit, mulai edisi tahun ini.

Dilansir di Salaam Gateway, Ahad (17/9/2023), MATRADE telah melampaui target pembeli internasional yang terdaftar pada International Sourcing Program (INSP) unggulan di Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2023.

Sebagai informasi, INSP MIHAS terdiri dari pertemuan bisnis tatap muka yang telah diatur sebelumnya, baik secara fisik maupun virtual. Hal ini dibuat untuk menghubungkan pembeli internasional dengan pemasok produk dan layanan Halal dari Malaysia di Menara MATRADE maupun secara virtual.

INSP MIHAS 2023 ini menampung lebih dari 470 pembeli dari 40 negara termasuk dari kawasan Timur Tengah, Eropa, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Oseania, Amerika dan Afrika.

“Meningkatnya jumlah pembeli internasional yang berpartisipasi dalam INSP tahun ini membuktikan bahwa MIHAS adalah platform terpercaya untuk mencari produk dan layanan halal berkualitas tinggi," kata CEO MATRADE, YBhg. Datuk Mohd Mustafa Abdul Aziz.

Hal ini dipercaya membuka peluang ekspor baru bagi perusahaan-perusahaan Malaysia, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM), untuk dengan mudah terhubung dengan pembeli asing yang serius terhadap industri ini.

Tahun lalu, INSP MIHAS disebut berhasil menghubungkan 510 perusahaan Malaysia dengan 389 pembeli internasional. Acara itu juga menghasilkan kesepakatan senilai 745,20 juta ringgit Malaysia untuk eksportir Malaysia, yang mana diharapkan capaian yang sama diraih tahun ini.

"Kami mendorong dunia usaha Malaysia untuk tidak melewatkan kesempatan menguntungkan ini, memperluas ekspor mereka ke pasar baru dengan bertemu dengan pembeli asing yang dibawa ke sini ke depan pintu Anda,” lanjut dia.

Untuk INSP MIHAS 2023, perusahaan Malaysia dapat terhubung dengan 11 pembeli premium dari Indonesia, Thailand, Hong Kong, Qatar, Turkiye, Inggris, Prancis dan Australia. Pembeli ini mewakili beberapa konglomerat, pengecer, dan supermarket terbesar di negara-negara tersebut.

Adapun pembeli internasional yang berpartisipasi di INSP MIHAS tahun ini tertarik untuk mendapatkan produk dari sektor Halal berikut:

1. Makanan & Minuman;

2. Teknologi & Pengemasan Pangan;

3. Perdagangan elektronik;

4. Kosmetik & Perawatan Pribadi;

5. Farmasi & Kedokteran;

6. Mode & Gaya Hidup Sederhana;

7. Pendidikan;

8. Keuangan Islam & FinTech;

9. Ritel & Waralaba;

10. Layanan & Pengaktif;

11. Perhotelan & Pariwisata Ramah Muslim

12. Media & Rekreasi;  Dan

13. Seni & Kerajinan Islam.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement