REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Achmad Ubaedillah, resmi membuka Pameran Produk Halal Indonesia atau Indonesia Halal Expo 2024. Kegiatan ini berlangsung di International Convention Center (ICC) Bandar Seri Begawan, Brunei Darrusalam, pada Rabu (26/6/2024).
Menurut Achmad Ubaedillah, pameran tersebut digelar sebagai bentuk dukungan kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan industri halal Indonesia. Dalam hal ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan juga mendatangkan 20 peserta dari Tanah Air.
Pelbagai pihak mendukung pelaksanaan Indonesia Halal Expo 2024 ini. Turut hadir antara lain Yang Mulia Pengiran Mohammad Amirrizal bin Pengiran Haji Mahmud, yakni Setiausaha Tetap Kementerian Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam.
“Saya berharap tahun ini Indonesia dan Brunei dapat mengembalikan tren peningkatan perdagangan bilateral, terutama setelah pameran ini," kata Dubes Achmad Ubaedillah dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Achmad berharap, Indonesia Halal Expo 2024 dapat membangkitkan minat para investor Brunei Darussalam untuk berinvestasi di Tanah Air, khususnya sektor industri halal. Di samping itu, para pengunjung pun bisa memperoleh lebih banyak informasi mengenai destinasi ramah Muslim di Indonesia.
Pada acara itu, berbagai produk dipamerkan. Di antaranya adalah makanan dan minuman khas daerah-daerah Indonesia, obat-obatan, kosmetik, serta pakaian Muslim karya perancang busana Tanah Air. Asosiasi pengusaha Indonesia di Brunei (Indonesia Business Chamber/IBC) dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam (PERMAI) turut berpartisipasi dalam pameran tersebut.
View this post on Instagram
Achmad Ubaedillah menyatakan, potensi industri halal Indonesia diperkirakan bernilai sekitar 400 miliar dolar Brunei. Ini setara Rp4,8 triliun.
Pada 2023 lalu, Indonesia menempati posisi ketiga dalam Indikator Ekonomi Islam Global. Adapun di sektor makanan halal, RI menempati peringkat kedua.
Menurut data dari KBRI, volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Brunei periode 2019-2022 terus meningkat. Itu dari 133,7 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) menjadi 897,3 juta dolar AS (sekitar Rp14,7 triliun). Namun, angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2023 lalu.