REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas menguat pada akhir perdagangan Senin (18/9/2023) menjadi bertengger di level tertingginya dalam lebih dari dua minggu. Harga emas mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pekan ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi ditutup pada 1.953,40 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.955,70 dolar AS dan terendah di 1.943,80 dolar AS. Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, turun 0,3 persen menjadi 105,04 pada perdagangan Senin (18/9/2023).
Emas terjebak dalam kisaran perdagangan yang ketat karena investor menunggu hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari yang akan berakhir pada Rabu (20/9/2023) dengan pengumuman setelah penutupan pasar.
"Emas telah bertahan, mencerna kenaikan sebelumnya, sementara tekanan di luar fundamental, seperti penguatan imbal hasil obligasi pemerintah dan penguatan dolar AS gagal secara tegas mendorong harga turun,” kata Adam Koos, presiden Libertas Wealth Management Group, seperti dikutip Market Watch.