REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan olahan seakan sudah tidak terpisahkan dalam asupan sehari-hari. Hal ini termasuk makaroni yang banyak menjadi makanan favorit.
Apakah makaroni sehat, terutama bagi yang sedang menjalani diet penurunan berat badan? Ahli gizi Misha Arora melalui Instagram-nya, mengatakan bahwa makaroni memang memiliki keuntungan kesehatan yang mengejutkan.
Makaroni, yang sering disukai karena rasanya yang menenangkan, menawarkan manfaat nutrisi yang mungkin akan mengejutkan. Ada profil karbohidrat kompleksnya yang memberikan energi berkelanjutan.
“Hingga kandungannya yang rendah lemak, pembangkit tenaga dari pasta ini lebih dari sekadar suguhan lezat,” kata Arora, seperti dikutip dari Indian Express, Rabu (20/9/2023).
Kaya akan nutrisi penting seperti vitamin B dan zat besi, makaroni disebut menopang metabolisme yang sehat, dan berkontribusi terhadap vitalitas secara keseluruhan. Selain itu, keserbagunaannya memungkinkan pilihan makanan bergizi yang tak terhitung jumlahnya, menjadikannya tambahan yang berharga untuk diet seimbang apa pun.
Namun apakah klaim tersebut benar?
Ahli diet klinis Garima Goyal, mengatakan selama orang menjalani diet defisit kalori, artinya kalori yang dikonsumsi lebih rendah dibandingkan kalori yang dibakar, sehingga orang pasti akan kehilangan lemak. Jika seseorang sangat ingin sesekali menikmati pasta atau makaroni, maka bisa memperhatikan defisit kalori secara keseluruhan dalam pola makan.
Dr Santosh Pandey, MD, Rejua Energy Centre, Mumbai mengatakan bahwa seseorang dapat memilih makaroni ke dalam diet penurunan berat badan, namun penting memperhatikan keseimbangan.
Persiapan itu penting
Pada dasarnya, makaroni terbuat dari gandum durum, yang merupakan alasan utama mengapa makaroni menjadi pilihan yang sehat. Tetapi, yang sering kali dilakukan orang adalah menyiapkan makaroni dengan banyak saus atau dimasak dengan mentega. Di sinilah berubah menjadi tidak sehat.
Perhatikan bahan
Saat memilih makaroni, selalu beli yang berbahan gandum utuh, bukan yang berbahan suji (semolina) atau maida (tepung terigu olahan), tambah Goyal.
Nilai serat dan rasa kenyang yang tinggi
Memilih makaroni dari gandum utuh bisa membuat kenyang berkat karbohidrat kompleksnya. Sedangkan jika makaroni terbuat dari tepung gandum utuh yang telah dihaluskan, ini mengurangi efek menguntungkan dari biji-bijian yang terdapat pada makaroni. Sebab biji-bijian dengan partikel yang lebih kecil dicerna lebih cepat, sehingga menyebabkan peningkatan gula darah yang lebih besar.
Cara membuat semangkuk makaroni sehat sendiri
Jangan memilih topping yang terlalu pedas, pilihlah sedikit minyak zaitun. Isi dengan sayuran untuk menambah kandungan seratnya, kata Goyal.
Pilihlah saus yang berbahan dasar tomat atau sayuran daripada saus kental. Ini umumnya lebih rendah kalori dan lebih sehat untuk menurunkan berat badan. Selain itu, tambahkan protein pilihan ke pasta untuk mengubahnya menjadi makanan seimbang.
“Misalnya, ikan dan ayam untuk protein tambahan guna membuat Anda merasa kenyang, sedangkan brokoli, paprika, atau tomat dapat memberikan nutrisi dan tambahan serat,” kata Goyal.