REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengeluarkan surat edaran (SE) menolak kampanye perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di lingkungan kampus.
"SE bernomor 173 Tahun 2023, adalah respons kami di Itera sehubungan dengan adanya indikasi, gerakan dan kampanye LGBT di lingkungan kampus," kata Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan bahwa seluruh sivitas akademika Itera menolak dengan tegas adanya gerakan atau kampanye perilaku LGBT di lingkungan kampus. Hal itu agar iklim akademik di Itera tetap kondusif.
"Dalam edaran itu terdapat sejumlah poin yang utamanya melarang berperilaku LGBT di dalam lingkungan kampus Itera," ujarnya lagi.
Kemudian, kata dia lagi, sivitas akademika dan tenaga kependidikan Itera dilarang mendukung dan berperan serta, secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan penyebaran dan kampanye LGBT baik di lingkungan maupun di luar Kampus Itera.
"Kami juga tidak memperkenankan penggunaan sarana, prasarana, fasilitas, dan sumber daya milik Itera dalam kegiatan dukungan penyebaran dan kampanye LGBT," katanya.
Ia juga mengatakan kampus melarang keras penggunaan dan pengatasnamaan Itera dalam bentuk apa pun pada kegiatan yang mendukung perilaku, gerakan, dan kampanye LGBT.
"Mendorong pendekatan yang empatik dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dari berbagai pihak dalam membantu individu dapat terlepas dari permasalahan LGBT," kata dia.
Humas Itera Rudiansyah mengatakan bahwa SE tersebut merupakan bentuk preventif dari Rektor Prof I Nyoman Pugeg Aryantha, atas maraknya kasus LGBT di sejumlah lingkungan kampus.
"Sehingga Pak Rektor ingin melakukan upaya pencegahan, agar iklim akademik Itera tidak akan terganggu dengan kasus seperti yang terjadi di luar. Untuk di Itera sejauh ini masih aman dan kondusif dari prilaku menyimpang tersebut," kata dia.