Selasa 26 Sep 2023 20:39 WIB

Api Membakar Lahan 3.000 Meter Persegi di Cikundul, Sukabumi

Kebakaran diduga dipicu tindakan oknum yang membakar lahan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Kebakaran lahan.
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
(ILUSTRASI) Kebakaran lahan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kebakaran lahan terjadi di kawasan Jalan Kapitan RT 03/RW 05 Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Kebakaran itu diduga disebabkan tindakan oknum yang membakar lahan sembarangan.

Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Sukabumi menerima laporan kejadian kebakaran lahan itu sekitar pukul 10.00 WIB. “Pada saat tiba di lokasi, kobaran api sudah membesar dan semakin meluas dan petugas langsung berupaya melakukan pemadaman,” kata Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi Ujang Rustiandi.

Baca Juga

Sejumlah petugas dengan tiga unit kendaraan damkar dikerahkan ke lokasi. Api dilaporkan bisa dipadamkan sekitar pukul 12.00 WIB. Kebakaran itu melanda lahan seluas sekitar 3.000 meter persegi. “Informasi yang diperoleh, kebakaran diduga ada yang membakar dan ditinggalkan, sehingga api semakin membesar,” kata Ujang.

Ujang mengatakan, kebakaran lahan ini bukan yang pertama kali terjadi saat musim kemarau tahun ini. Ada beberapa kejadian juga yang diduga disebabkan tindakan oknum tidak bertanggung jawab. “Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa selama beberapa kali kebakaran lahan tersebut,” ujar Ujang.

Damkar Kota Sukabumi mengimbau masyarakat lebih waspada akan potensi kebakaran saat musim kemarau ini. Warga juga diminta tidak membakar lahan sembarangan karena dapat memicu kebakaran lebih luas.

Kepala Polres (Kapolres) Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo sebelumnya juga mewanti-wanti masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan saat musim kemarau ini. Warga pun diminta tidak membakar sampah sembarangan yang berpotensi menimbulkan dampak merugikan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement