Rabu 27 Sep 2023 12:31 WIB

Salurkan Kredit Hijau, LPS: Bank di Indonesia Dukung Upaya Dekarbonisasi

Di paruh pertama 2023 beberapa bank telah cukup banyak menyalurkan kredit hijau.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Foto: Lembaga Penjamin Simpanan
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurangan emisi karbon membutuhkan kontribusi dari berbagai sektor. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut sektor perbankan berperan besar dalam pendanaan upaya pengurangan emisi karbon.

"Sektor perbankan memiliki kapasitas yang besar untuk dapat berkontribusi signifikan, yaitu khususnya dalam menyediakan pembiayaan untuk mendanai berbagai upaya pengurangan emisi nasional," kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Sadewa, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga

Purbaya melihat sejumlah bank di Indonesia cukup antusias dalam mendukung upaya dekarbonisasi. Sebagai contoh, pada paruh pertama 2023 beberapa bank telah cukup banyak menyalurkan kredit hijau.

Objek-objek pembiayaan kredit hijau tersebut beragam, mulai dari proyek energi terbarukan, office building hijau, kendaraan ramah lingkungan, hingga konservasi lingkungan. Ke depan, penyaluran kredit perbankan ke sektor-sektor hijau perlu terus untuk didorong.

Selain memang untuk mencapai target pengurangan emisi nasional, beberapa literatur juga menyimpulkan bank yang serius mempertimbangkan faktor keberlanjutan cenderung memiliki risiko operasional yang lebih rendah dan menurunkan kerentanan bank pada periode krisis keuangan.

Tidak ketinggalan, regulator keuangan dan perbankan juga akan terus bersinergi mendorong berbagai kebijakan untuk mendukung berkembangnya ekosistem hijau di sektor keuangan. Sebagai contoh, Kementerian Keuangan telah menyusun berbagai kebijakan fiskal untuk mendorong pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance).

Kemudian, Bank Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan makroprudensial yang ditujukan untuk mendorong pembiayaan hijau oleh perbankan. OJK juga telah meluncurkan dan mengimplementasikan roadmap pembiayaan berkelanjutan di Indonesia.

Salah satu contohnya adalah resmi dibukanya bursa karbon pada 26 September 2023 kemarin. Selain itu, LPS sebagai otoritas penjamin simpanan juga memberikan dukungan di antaranya dengan kebijakan sebagian investasi pada instrumen obligasi yang berorientasi pada keberlanjutan (sustainability) dan melakukan fasilitasi investasi hijau.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement